WartaBulukumba.Com - Dicumbui angin pagi yang berembus dari hutan dan kebun kopi yang mengitari kampung, sebuah bendera Merah Putih berkibar gagah di puncak sebuah tiang bambu. Di tepi terluar Kabupaten Bulukumba yang terletak di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, banyak kisah bertumbuhan menyapa dunia luar.
Anak-anak itu tampak bersemangat saat mengikuti upacara. Suasana itu tertangkap saat momen upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada Ahad, 1 Oktober 2023 di depan Sekolah Alam (Solam) Benteng Senggang. Inilah salah satu sekolah non formal fleksibel dan inklusif yang terus menggeliat-geliat penuh semangat di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Bangunan sekolah ini terbuat dari bahan kayu dan seng, selintas seperti rumah panggung biasa, sebagaimana rumah-rumah panggung tradisional lainnya di Kabupaten Bulukumba.
Beberapa sisinya tak berdinding, membiarkan aliran udara segar bebas mengalir ke dalamnya. Sangat terbuka dan terhubung dengan lingkungan di sekitarnya. Ada sebuah rak sederhana berisi sejumlah buku bacaan. Di sebuah sisi yang berdinding papan kayu, tersemat beberapa poster pembelajaran.
Benteng Senggang terasa seperti tempat ajaib yang ditempati oleh para pencari ilmu sejati. Di sini, alam masih memeluk erat dengan penuh cinta. Udara di pagi hari begitu segar dan hawa sejuk yang mengelilingi sekolah ini memberikan suasana yang begitu damai. Pepohonan tinggi di hutan-hutan sekitar dengan lembut melingkari kebun-kebun kopi yang subur, menciptakan lanskap yang luar biasa.
Kemah dan Nobar
Pada 1 Oktober lalu, Kampung Benteng Senggang terlihat jauh lebih ramai dibanding biasanya. Sehari sebelum peringatan Hari Kesaktian Pancasila, berdatangan beberapa kelompok. Di antaranya ada komunitas pencinta alam dan relawan pegiat literasi di Kabupaten Bulukumba. Mereka mendirikan kemah-kemah untuk menginap.