Hari Buku Nasional 17 Mei, inilah sederet harapan para pegiat literasi di Bulukumba

- 17 Mei 2023, 13:12 WIB
Anak-anal asyik membaca buku di Pustaka RumPut, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba
Anak-anal asyik membaca buku di Pustaka RumPut, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba /WartaBulukumba.Com/Nurfathana S.

Di kemudian hari, dikenal istilah 'buku-buku kebulukumbaan' yang  berarti buku-buku yang ditulis oleh orang Bulukumba atau buku yang membahas salah satu sisi Bulukumba meskipun ditulis orang dari luar Bulukumba.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari 'Filsafat Kajang', taman baca yang selalu dirubung anak-anak dusun seusai maghrib

Saat ini, sejumlah 'buku-buku kebulukumban' bisa dibaca di Museum Literasi Bulukumba yang dikelola rumah baca Kucang Pustaka di Desa Bontosunggu.

Bulukumba dikenal sebagai salah satu daerah di sulawesi Selatan yang memiliki tradisi literasi yang cukup bagus lantaran daerah ini dikenal sebagai gudangnya penulis di Indonesia Timur.

Sebut saja beberapa nama cendekiawan, budayawan dan seniman senior yang produktif menulis. Mereka di antaranya yaitu DR Mochtar Pabottingi, Mahrus Andis, Aspar Paturusi, Andhika Mapapsomba, Ramli Palammai, Jusiman Dessirua serta puluhan penulis lainnya dari angkatan muda di Bulukumba yang merawat tradisi menulis sejak era 2000-an sampai sekarang.

Baca Juga: Terong Pustaka dari Bulukumba terpilih ikut kompetisi nasional Sinovik 2023

Yang menarik dicatat, sebagian besar karya dalam bentuk teks tersebut berada di wilayah budaya, sejarah, dan sastra. Sebagian kecil lainnya merambah bidang hukum, eksakta dan karya umum lainnya.

Komunitas literasi dan rumah baca yang dikelola secara mandiri dan independen di Bulukumba tumbuh dan menjalar cukup cepat.

Sampai hari ini, diperkirakan terdapat sekitar 80-an rumah baca dan komunitas literasi yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bulukumba.

Merujuk data terbaru tahun 2023 yang diarsipkan Forum Pustaka Bulukumba (FPB), saat ini ada 60 rumah baca dan komunitas literasi (nirlaba), di luar rumah belajar yang dikelola secara komersil, PKBM, perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah. Diperkirakan masih ada sekitar 20-an rumah baca mandiri lainnya yang belum masuk data tersebut.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x