Jejak-jejaknya abadi, salah satu pusara intelektualisme Unasman di Tanah Mandar

- 21 Maret 2021, 22:38 WIB
Dr. H Kamaruddin Tone, MM semasa hidupnya.
Dr. H Kamaruddin Tone, MM semasa hidupnya. /WartaBulukumba/Sri Ulfanita

WartaBulukumba - Kematian adalah hal yang paling niscaya dalam kehidupan manusia. Setiap hari, dalam setiap detik waktu yang dilalui, jiwa-jiwa manusia diintai oleh bayangan kematian.

Serupa anak panah yang melesat dari busurnya lalu meluncur menuju sasarannya dengan pasti, kematian akan tiba tepat waktu, merenggut jiwa dari tubuh manusia.

Tak ada yang bisa berlari darinya, apalagi bersembunyi. Jika waktunya tiba, kematian pasti datang menghampiri.

Baca Juga: Demi bayi mereka yang baru berusia 8 bulan, sang suami memohon istrinya dimaafkan

Sabtu 20 Maret 2021, bersama senja yang kembali pulang menuju pelukan malam, Tanah Mandar berduka. Seorang lelaki yang lahir pada 3 Agustus 1957 di tanah Barru, telah menggenapkan bilangan usianya. Kembali kepangkuan Sang Maha Pencipta yang berlimpah kasih.

Dr. H Kamaruddin Tone,MM, begitu dia dikenal. Pukul 17.50 Wita waktu setempat, menggenapkan bilangan takdir kehidupan yang dititipkan Allah padanya. Isak tangis pecah, air mata berjatuhan bersama doa-doa yang pilu.

Kediamannya yang terletak di jalan Tun Abdurrazak, Graha lestari Blok A5 No. 1, Makassar riuh dengan lantunan ayat suci Al Quran.

Baca Juga: Banyak pemain bintangnya hengkang, PSM siap hadapi tim manapun di Piala Menpora 2021

Tetangga, kerabat, rekan kerja, dan sejumlah mahasiswa berdatangan mengusung doa-doa sebelum jenazahnya diberangkatkan ke Sulawesi Barat, untuk dimakamkan pada pusara intelektualisme.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x