Network
WartaBulukumba - Ini adalah 'serangan balasan' kesekian kali dari luar medan pertempuran yang menarget Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Serangan pertama dari dunia digital adalah blokir monetisasi oleh Meta di semua platformnya untuk outlet-outlet media Rusia. Hal serupa disusul YouTube milik Google. Tak ada monetisasi untuk kanal-kanal YouTube Rusia.
Dari lapangan bola pun menyusul 'tendangan bebas' yang langsung 'gol'. Tim nasional Polandia dan Swedia tidak akan menghadapi Rusia dalam pertandingan playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 yang penting pada Maret sebagai protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: PSSI belajar dari kesuksesan Kanada
Dilansir WartaBulukumba.com dari Wbalt pada Ahad 27 Februari 2022, Presiden asosiasi sepak bola Polandia Cezary Kulesza mengumumkan berita tersebut pada hari Sabtu.
"Tidak ada lagi kata-kata, saatnya bertindak! Karena eskalasi agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina, tim nasional Polandia tidak berniat memainkan pertandingan play-off melawan Rusia," tweetnya.
"Kami sedang dalam pembicaraan dengan federasi (Swedia) dan (Ceko) untuk mengajukan pernyataan bersama kepada FIFA."
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023, inilah calon lawan-lawan Timnas Indonesia
Polandia dijadwalkan melakukan perjalanan ke Moskow untuk menghadapi Rusia pada Kamis, 24 Maret, sementara Ukraina dijadwalkan untuk melakukan perjalanan menghadapi Skotlandia pada hari yang sama.
Pemenang pertandingan Polandia-Rusia akan menjamu Swedia atau Republik Ceko pada 29 Maret di final rute kualifikasi Piala Dunia mereka.
Dan Asosiasi Sepak Bola Swedia (SVFF) mengatakan pada hari Sabtu bahwa dewan telah memutuskan bahwa tim nasional putra "tidak akan memainkan kemungkinan pertandingan playoff melawan Rusia - di mana pun pertandingan itu dimainkan.
Baca Juga: Timnas Indonesia batal ikuti ajang Piala AFF U-23 di Kamboja
"Dewan Federal juga mendesak FIFA untuk membatalkan pertandingan play-off pada bulan Maret di mana Rusia berpartisipasi," tambah pernyataan SVFF.
"Kami sulit percaya bahwa FIFA tidak akan mengikuti seruan kami. Rusia tidak dapat bergabung selama kegilaan ini berlanjut," kata FA Swedia.***
