Wajah sepak bola Bulukumba di Bupati Cup II 2023: Fasilitas minim, wasit dihajar, hingga baliho caleg

14 September 2023, 05:00 WIB
Saah satu momen di tribun penontion di Stadion Mini Bulukumba pada Bupati Cup II 2023. /Foto: Lensa Uno

WartaBulukumba.Com - Bulukumba selalu punya punya cerita seru dari dunia sepak bola. Banyak kisah epik terjadi di atas rumput, bukan hanya dribbling dan passing hingga gol-gol yang diceploskan ke gawang. Di sana juga merebak insiden-insiden yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Namun, Bupati Cup II 2023 Bulukumba juga punya hasil. Salah satunya, Indra Rianto pesepakbola asal Bontobahari FC kini memperkuat Persipura Jayapura di Liga 2 Pegadaian. Indra telah menjalani debut di Liga 2 bersama Persipura.

Bahkan Indra bermain penuh 90 menit saat menahan imbang Kalteng Putra 1-1 di kandangnya pada laga pembuka Pegadaian Liga 2 tahun 2023.

Baca Juga: Bupati Cup II 2023 Bulukumba: Antusiasme tinggi warga di tengah ironi fasilitas Stadion Mini

Piala Bupati Cup Bulukumba berhasil direbut oleh Tim Kecamatan Kindang dengan skor tipis 1-0 dalam laga final yang sengit. Pahlawan kemenangan tim Kindang FC adalah striker muda mereka, Firdaus, yang mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.

Kemenangan ini tidak hanya memberikan kebanggaan kepada tim Kindang, tetapi juga hadiah uang tunai sebesar Rp25 Juta sebagai juara pertama. Di posisi kedua, tim Kecamatan Bontobahari mendapatkan hadiah sebesar Rp17,5 Juta. Sedangkan tim Bersama Ujung Bulu dan Ujung Loe berbagi tempat ketiga dengan hadiah masing-masing sebesar Rp12,5 Juta.

Selain penghargaan untuk tim, turnamen ini juga mengakui fair play, di mana Tim Fair Play Bulukumpa dan Rilau Ale masing-masing menerima Rp2 Juta. Ahmad Kifli dari tim Bonto Bahari diakui sebagai Pemain Terbaik dan menerima hadiah sebesar Rp1 Juta, sementara gelar Kiper Terbaik diberikan kepada Muhammad Fatur dari Tim Kindang dengan hadiah yang sama. Demikian juga, ada penghargaan untuk Top Scorer dengan hadiah sebesar Rp1 Juta.

Baca Juga: Ada suporter cewek tidak mengeluhkan panas matahari di Stadion Mini Bulukumba: Ternyata ini rahasianya

Lapangan hijau di Stadion Mini Bulukumba pun menjadi penyaksi, Kindang FC merengkuh juara Bupati Cup II 2023. Sementara itu sederet catatan tersisa dari kompetisi sepak bola bergengsi tingkat lokal ini.

Tim Kesebelasan Kecamatan Kindang memenangkan Piala Bupati Cup II Bulukumba, dengan gol semata wayang, 1-0 atas tim Kecamatan Bontobahari dalam laga final.

Pahlawan kemenangan tim Kindang FC adalah striker muda mereka, Firdaus, mencetak gol penentu. Namun, di tengah kegembiraan atas prestasi ini, ada beberapa insiden yang mengemuka di ruang publik.

Baca Juga: Mirip 'lemparan ke dalam' saat kursi melayang dalam kericuhan di Stadion Mini Bulukumba! Laga terpaksa ditunda

Fasilitas minim

Beberapa suporter menyuarakan keluhan terkait fasilitas di Stadion Mini Bulukumba. Meskipun antusiasme masyarakat terhadap turnamen sepak bola Bupati Cup 2 tahun 2023 sangat tinggi, muncul banyak keluhan mengenai tempat duduk penonton dan kanopi yang kurang memadai.

Salah satu suporter bernama Kaspul Beje mengeluhkan bahwa panas matahari yang menyengat dan kurangnya tempat duduk membuat mereka harus berdiri berjam-jam saat menonton pertandingan, sementara kanopi yang tidak memadai menyebabkan kepanasan saat pertandingan di siang hari.

"Yang paling penting itu tempat duduk penonton dan kanopi. Karena panas matahari sangat menyengat," kata Kaspul Beje, salah seorang suporter yang ditemui di Stadion Mini Bulukumba saat laga fase penyisihan.

Tak hanya itu, dalam laporan berita sebelumnya, Stadion Mini Bulukumba juga menjadi saksi dari beberapa insiden kericuhan.

Terjadi dua kericuhan. Semuanya diawali dari ketidakpuasan pemain dan ofisial terhadap keputusan wasit.

Wasit dikejar dan dihajar

Kericuhan pertama terjadi pada 30 Agustus 2023. Insiden itu mengganggu jalannya pertandingan hingga terpaksa harus ditunda oleh penyelenggara. Saling dorong terjadi antar beberapa orang yang diduga pemain dan ofisial dari kedua tim yang berlaga. Juga terlihat wasit dan hakim garis berlari menghindar karena diburu oleh beberapa orang.

Sebagian suporter yang berada di tribun juga turun menyemut di area pinggiran lapangan Stadion Mini Bulukumba. Terdengar teriakan "Callani!" yang dalam bahasa Bugis Bulukumba artinya "Hantam!"

Beberapa aparat dari Polres Bulukumba terlihat kewalahan saat berusaha melerai dan mengendalikan situasi.

Sebuah kursi plastik berwarna biru tampak melayang di udara melewati kepala sejumlah suporter. Mirip 'lemparan ke dalam' setelah bola keluar melewati garis lapangan pertandingan. Insiden itu pecah di tengah laga Gantarang FC kontra Ujungbulu FC. Ujungnya, laga tersebut harus ditunda oleh penyelenggara Bupati Cup II 2023 Bulukumba.

Kericuhan kedua kembali terjadi pada Kamis, 7 September 2023, meski wasit yang memimpin pertandingan adalah wasit yang ditugaskan oleh Asosiasi Sepakbola Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel namun kericuhan tetap saja terjadi.

Lagi-lagi dipicu ketidakpuasan pemain terhadap keputusan wasit dalam pertandingan. Laga pun akhirnya terhenti, dan Kajang FC memutuskan untuk mundur dari turnamen. Tim Bontobahari FC dinyatakan sebagai pemenang walkover.

Baliho caleg?

Ramai beredar di media sosial, foto sebuah baliho caleg yang terlihat berada dalam salah satu sisi Stadion Mini Bulukumba. 

Andi Ardiansyah yang juga pernah berada di tubuh Askab PSSI menyatakan jika Bupati Cup II terkesan menjadi ajang yang penuh tendensi politik.

Sikap itu pun menurutnya, membuat sportivitas antar tim tidak lagi dijunjung tinggi. Belum lagi Askab PSSI Bulukumba tidak berlaku tegas dan netral.

"Kami juga bertanya-tanya, kok Askab bisa seperti ini. Tidak pernah tegas dan konsisten dalam menegakkan aturan. Terkesan dipolitissasi," ujarnya kepada awak media pada Jumat, 8 September 2023.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler