WartaBulukumba.Com - Di balik gemuruh sorakan suporter, selebrasi para pemain yang merayakan gol, peluit wasit, dan matahari terik yang memeluk Stadion Mini Bulukumba, terburai pula keluhan-keluhan yang menyiratkan ironi yang tak dapat diabaikan.
Antusiasme masyarakat Bulukumba terhadap ajang turnamen sepak bola Bupati Cup 2 tahun 2023 memang menunjukkan betapa mendalamnya cinta mereka pada olahraga sepak bola.
Namun, di balik sorak sorai dan kegembiraan yang mengiringi setiap pertandingan, kilas pandang memaparkan catatan-catatan pahit yang mempengaruhi pengalaman para penonton di Stadion Mini Bulukumba sejak hari pertama digulirkan..
Baca Juga: Bupati Cup II 2023 Bulukumba: Rilau Ale FC menggasak Bulukumpa FC sejak Babak Pertama
Seperti lukisan berlatar belakang biru cerah, Stadion Mini Bulukumba menjadi kanvas bagi ekspresi-ekspresi antusias dari warga setempat.
Turnamen sepak bola Bupati Cup 2 menjadi magnet kuat yang mengundang suporter dari berbagai penjuru daerah untuk menyaksikan pertandingan dengan mata kepala sendiri.
Seragam tim-tim sepak bola menjadi identitas yang mempersatukan, dan yel-yel semangat berpadu dalam harmoni. Namun, bagai gumpalan awan hitam yang tak dapat dihindari, keluhan-keluhan pelan namun pasti mengalir melalui bibir-bibir suporter.
Salah satu suara yang terangkum adalah suara Kaspul Beje, seorang suporter setia yang tak hanya datang untuk mendukung tim kesayangannya, tetapi juga untuk menyuarakan aspirasi sebagai seorang penonton.