Konflik Rempang: UAS dan UAH angkat bicara, HRS juga bergerak

- 17 September 2023, 12:00 WIB
Konflik Pulau Rempang, warga bentrok dengan aparat kepolisian.
Konflik Pulau Rempang, warga bentrok dengan aparat kepolisian. /ANTARA

Habib Rizieq juga memastikan bahwa pihaknya tidak tinggal diam setelah mendapat kabar pemanggilan UAS oleh pihak kepolisian. Dia menyebut telah mengirimkan tim pengacara untuk membantu UAS dalam kasus ini. "Kami sudah kirim advokat karena Ustaz Abdul Somad. Beliau bersuara membela warga Rempang yang di Batam," ungkap Habib Rizieq.

Selain UAS, Habib Rizieq juga menyebutkan bahwa salah satu pihak yang bertanggung jawab atas dapur umum untuk warga Rempang juga telah diamankan oleh pihak berwajib selama bentrokan berlangsung.

Diketahui, UAS telah mengunggah surat undangan wawancara klarifikasi perkara dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau yang diterimanya pada tanggal 13 September 2023.

Meskipun UAS tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dalam unggahan tersebut, surat tersebut mencantumkan poin yang menyatakan bahwa mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan atau mereka yang sengaja memberi sarana untuk melakukan kejahatan dapat dipanggil.

Ustad Adi Hidayat Memberikan Usulan Bijak Terkait Pulau Rempang

Dalam sebuah video yang diunggah pada Jumat, 15 September 2023, di channel YouTube Adi Hidayat Official, Ustad Adi Hidayat menyampaikan usulan bijak terkait situasi di Pulau Rempang, yang saat ini menjadi sorotan nasional.

Ustad Adi Hidayat mengungkapkan keprihatinannya terkait dengan situasi di Pulau Rempang, di mana 16 kampung tua yang memiliki sejarah dan memori penting saat ini menjadi sorotan. Dia memberikan beberapa usulan yang mungkin bisa dipertimbangkan dalam penanganan situasi ini.

Pertama, ia berbicara tentang bagaimana 16 kampung tua tersebut tidak harus dikosongkan atau direlokasi sepenuhnya. Sebaliknya, Ustad Adi Hidayat mengusulkan agar ada rencana yang mengintegrasikan kampung-kampung tersebut ke dalam program Eco yang akan dibangun di Pulau Rempang. Dengan cara ini, kampung-kampung tersebut dapat menjadi bagian dari destinasi pariwisata yang juga mengedukasi para pengunjung tentang sejarah dan kehidupan di sana.

"Di wilayah Rembang itu yang hangat sekarang dibincangkan ada 16 kampung tua yang tentunya segala macam informasi telah kita ketahui baik dari tinggalnya ratusan tahun yang lalu bagian nenek moyang atau kakek moyang penduduk di sana dan diantara mereka juga ada termasuk kalangan-kalangan pejuang pun demikian dengan berbagai macam memori keindahan dan etapel kehidupan yang telah ditempuh," jelas UAH.

UAH menuturkan, bila  diperkenankan untuk memberikan masukan ataupun usulan, ini akan menjadi bagian yang sangat strategis.

"Bila tidak harus dikosongkan tapi mungkin bisa dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari landscape program eco yang akan dibangun itu bila sekiranya dari sekian banyak wilayah yang diharapkan bisa menjadi bagian dari central industri juga ada perdagangan dan pariwisata mungkin dari tiga bagian pokok besar itu atau skema lainnya 16 kampung tua ini tidak harus dikosongkan atau bahkan direlokasi mungkin bisa ada satu rencana tertentu atau sketsa tertentu yang menata kampung ini menjadi lebih baik lebih sesuai dengan program yang akan disiapkan itu sehingga bisa memberikan juga informasi edukasi kepada para pengunjung kelak di masa yang akan datang bahwa ada kampung yang bersejarah mereka berkehidupan juga di sana," urai UAH.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah