Sejarah halalbihalal yang dimulai di era Presiden Soekarno

- 9 Mei 2022, 13:36 WIB
Halalbihalal jadi tradisi di setiap Lebaran
Halalbihalal jadi tradisi di setiap Lebaran /Freepik/

KH Abdul Wahab Chasbullah memberi saran kepada Bung Karno untuk menghelat sebuah acara silaturahim.

Berdasarkan masukan KH Abdul Wahab Chasbullah itulah kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara menghadiri silaturahim yang diberi nama halalbihalal.

Baca Juga: Heboh Deddy Corbuzier dituding beri panggung buat LGBT

Sejak saat itulah istilah halalbihalal gagasan Kiai Wahab lekat dengan tradisi umat Islam Indonesia pasca-lebaran hingga kini.

Sementara itu Halal Bihalal dilihat dari segi hukum fikih menurut Prof Dr Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (1999) menjelaskan sejumlah aspek untuk memahami istilah tersebut.

Halal yang oleh para ulama dipertentangkan dengan kata haram, apabila diucapkan dalam konteks halal bihalal memberikan pesan bahwa mereka yang melakukannya akan terbebas dari dosa.

Dengan demikian, halalbihalal menurut tinjauan hukum fikih menjadikan sikap yang tadinya haram atau yang tadinya berdosa menjadi halal atau tidak berdosa lagi.

Prof Quraish Shihab tidak cenderung memahami kata halal dalam istilah halalbihalal dengan pengertian atau tinjauan hukum.

Sebab, pengertian hukum tidak mendukung terciptanya hubungan harmonis antar-sesama.

Kata halal dari segi bahasa terambil dari kata halla atau halala yang mempunyai berbagai bentuk dan makna sesuai rangkaian kalimatnya.

Halaman:

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah