Pesawat Kepresidenan dicat ulang, polemik pun ikut 'mengangkasa' sampai membawa nama SBY

4 Agustus 2021, 17:25 WIB
Ilustrasi. Eks Menpora Roy Suryo menyoroti kabar 3 pesawat kepresidenan yang dicat ulang, ada kisaran biaya cukup mahal yang terungkap. /Instagram.com/@adhimas_aviation/

WartaBulukumba - Tinggi ke awan mengangkasa, polemik di seputar pesawat kepresidenan pun begitu.

Ragam reaksi datang dari berbagai kalangan. Pusaran polemik menyampir pada beberapa tokoh di antaranya yaitu Roy Suryo, Alvin Lie, Fadli Zon, Irwan Fecho, dan Arteria Dahlan. Bahkan nama mantan Presiden SBY pun 'nyelip' di dalam polemik tersebut.

Pakar telematika dan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo membeberkan dengan gamblang bahwa sebenarnya ada tiga pesawat kepresidenan yang dicat ulang.

Baca Juga: Seduh jeruk nipis menggunakan air panas, apakah boleh?

Jumlah itu menurut Roy Suryo adalah alasan utama mengapa pengecatan ulang pesawat kepresidenan dia sebut tidak memiliki empati.

"Mengapa disebut tidak punya empati? Pesawat Kepresidenan yang dicat di tengah-tengah pandemi bukan hanya 1, tetapi ada 3 sekaligus," cuit Roy Suryo melalui akun Twitter-nya @KRMTRoySuryo2, Selasa, 3 Agustus 2021.

Roy Suryo lebih jauh merinci jenis pesawat-pesawat Kepresidenan yang dicat ulang, yakni Boeing 737-BBJ2, BAe RJ-85, dan Heli Super Puma.

Baca Juga: Cara mendetoks racun di tubuh dengan rendaman air nanas

Kritikan keras sebelumnya dilontarkan oleh pengamat penerbangan, Alvin Lie. Ia menyentil ihwal biaya yang sangat mahal dari proyek pengecatan ulang tersebut.

"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara 100.000-150.000 dolar Amerika atau sekitar Rp1,4-Rp2,1 miliar," tutur Alvien dalam akun Twitternya @alvinlie21.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon turut bereaksi. Menurut dia pengecatan ulang pesawat kepresidenan sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Seperti dikutip dari bekasi.pikiran-rakyat.com, Fadli Zon mengungkapkan, pengecatan ulang pesawat kepresidenan tidak memiliki urgensi sama sekali.

Baca Juga: Tifatul Sembiring: 'Andai sumbangan Akidi Tio benar terus kenapa doi yang bangga ya'

"Pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru langit menjadi merah putih tidak ada urgensinya sama sekali," cuit Fadli Zon pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Menurut Fadli Zon, proyek tersebut justru menunjukkan betapa pemerintah tak memiliki sense of crisis saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Hanya menunjukkan betapa tak ada sense of crisis di tengah dampak pandemi," sambungnya.

Polemik ini pun merambah hingga ke masa pemerintahan Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Baca Juga: Sinopsis dan jadwal tayang Venom 2: Let There Be Carnage, Woody Harrelson menjelma Carnage

Dikutip dari galamedia.pikiran-rakyat.com, politikus PDIP, Arteria Dahlan disebut menyalahkan Presiden SBY.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irwan Fecho menanggapi dengan menyebut bahwa Arteria Dahlan keliru besar.

"Arteria ini keliru besar jika salahkan pak SBY," kata Irwan melalui akun Twitter pribadinya Rabu, 4 Agustus 2021.

Irwan mengungkapkan, semestinya sebagai sesama anak bangsa berterima kasih karena SBY beli pesawat kepresidenan setelah 69 tahun Indonesia tidak memilikinya.

Baca Juga: Passing grade Soal CPNS 2021 naik, pada TKP ditambah materi antiradikalisme

Sebenarnya bagaimana tipe dan spesifikasi pesawat kepresidenan milik Indonesia?

Mengutip Pikiran-rakyat.com yang melansir Aerospace, Boeing Business Jets 2 merupakan evolusi dari keluarga BBJ.

Kecanggihan pesawat ini yakni mampu terbang secara nonstop dari New York ke London, Moskow atau Dubai atau London ke Rio de Janeiro, Johannesburg, Singapura atau Tokyo.

Pesawat BBJ2 ini memiliki kapasitas bahan bakar hingga 39.539 liter.

Memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dan kecepatan jelajah maksimum mencapai 0,785 Mach atau setara dengan 969,3 km per jam.

Pesawat yang dibeli di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter.

Di kabin depan terdapat kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan dan ruang tamu, hingga ruang istirahat kru.***

 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler