Semua sepakat otopsi sosial di Bulukumba

- 13 Juni 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Ibu dan bayi baru lahir.  Semua sepakat saatnya harus otopsi sosial di Bulukumba.
Ilustrasi Ibu dan bayi baru lahir. Semua sepakat saatnya harus otopsi sosial di Bulukumba. /Pixabay.com/RitaE

WartaBulukumba - Multi stakeholder di Bulukumba Sulsel datang melingkar.

Angka kematian bayi dan angka kematian ibu di Kabupaten Bulukumba harus ditekan serendah mungkin melalui otopsi sosial.

Di sana hadir komitmen menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Bulukumba.

Baca Juga: Andi Utta sebut hanya beberapa desa di Bulukumba yang 'menyala'

Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Bulukumba menggelar Kick Off Meeting Otopsi Sosial penyebab Kasus Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Bulukumba, di Aula Lantai 2 Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Bulukumba pada Jumat,10 Juni 2022.

Manager Program sekaligus Ketua Umum PDNA Bulukumba Satnawati menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mensosialisasikan program akselerasi otopsi sosial penyebab kematian ibu
dan bayi baru lahir.

"Untuk pelaksanaan otopsi sosial ini perlu adanya dukungan dan penyepakatan kasus kematian Ibu dan bayi baru lahir yang akan dijadikan sampling pelaksanaan otopsi sosial," katanya.

Baca Juga: Andi Utta harap tidak ada perhitungan suara ulang dalam pilkades 31 desa di Bulukumba

Satna menambahkan ada sejumlah stakeholder yang menyepakati adanya pelaksanaan otopsi sosial terhadap kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Bulukumba di antaranya Dinas Kesehatan, Bappelitbangda, DMPD, . DPPKBPPPA, Dinsos, RSUD Sultan Daeng Radja, Klinik Naufal, Organisasi Kesehatan (IBI), Perguruan Tinggi, Media, OMS (PDNA Bulukumba, FORMAP-KIA, Fatayat NU, Pemuda Muhammadiyah, Kahayya Research Center, Kopel Bulukumba, Field Coordinator Program MADANI dan District Coordinator Program MPHD.

Kegiatan tersebut disambut baik Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, Hj Umrah Aswani yang menyampaikan bahwa dalam upaya penurunan AKI dan AKB memang di butuhkan peran multi stakholder.

"Ini merupakan hal yang penting di lakukan karena kita lihat 3 tahun terakhir ini AKI dan AKB di Bulukumba meningkat untuk di tahun 2022 sampai saat ini sudah ada 3 kasus kematian ibu," kata Kadinkes dalam sambutannya.

Lebih lanjut dikatakannya, hal ini tentu menjadi perhatian yang besar agar AKI dan AKB di Bulukumba menjadi Zero (Nol).

Umrah Uswani menambahkan melalui program otopsi sosial yang dilaksanakan oleh PDNA Bulukumba dengan support USAID MADANI ini tentunya kita berharap dapat menurunkan AKI dan AKB di Bulukumba.

"Sebagai pemerintah Daerah berterimah kasih dengan adanya pelaksanaan otopsi sosial yang akan dilakukan ini karena dapat membantu pemerintah daerah," tutup Umrah.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x