Niat: Pintu Menuju Ketakwaan
Sebuah niat yang tulus dan kuat mencerminkan keinginan sejati seseorang untuk bertumbuh dalam iman dan spiritualitas. Dengan niat, puasa berubah dari sekadar praktik fisik menjadi perjalanan jiwa yang mendalam.
Niat merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah amalan maupun ibadah, dan lurusnya niat merupakan sesuatu yang hendaknya menjadi perhatian bagi setiap muslim karena amal yang terlihat kecil namun bernilai besar karena niat dan sebaliknya amal yang terlihat besar namun nilainya kecil di hadapan Allah Ta’ala karena niat.
Baca Juga: Bolehkah sikat gigi saat puasa? Begini penjelasan UAS, UAH dan Buya Yahya
Menggali Konsep Keikhlasan dalam Puasa
Dalam diamnya hati yang berpuasa, tersembunyi sebuah permata bernama keikhlasan. Keikhlasan dalam puasa adalah tentang melampaui tuntutan fisik dan menjangkau kedalaman spiritual yang lebih tinggi.
Ia adalah pembersihan niat dari segala unsur duniawi, sehingga yang tersisa hanyalah keinginan untuk mendapatkan ridha Allah.
Dalam keikhlasan, puasa menjadi lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum; ia menjadi sarana untuk membersihkan jiwa dan menguatkan iman.
Peran Keikhlasan dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah
Keikhlasan memainkan peran krusial dalam menjadikan puasa bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai kesempatan untuk pertumbuhan spiritual.
Ia membawa kedalaman dan kekuatan pada setiap aspek puasa, dari sahur hingga berbuka. Dengan keikhlasan, puasa menjadi sebuah perjalanan yang mengubah, di mana setiap momen berpuasa adalah langkah menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi.***(Israwaty Samad)