Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia dalam sejarah

- 5 Januari 2024, 18:53 WIB
Ilustrasi kereta api di masa perang revolusi kemerdekaan Indonesia - Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia dalam sejarah
Ilustrasi kereta api di masa perang revolusi kemerdekaan Indonesia - Tujuh kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia dalam sejarah /WartaBulukumba.Com

Baca Juga: Kilas balik G30S PKI: Teori konspirasi, dugaan keterlibatan CIA, hingga buku-buku sejarah berbagai versi

Dari sudut sejarah perkeretapian Indonesia, buku "Transformasi Organisasi Kereta Api Indonesia (KAI)" karya Dr. H. Achmad Aminudin, MSi, Penerbit Adab, merupakan sebuah narasi menarik yang menggambarkan perjalanan luar biasa perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI).

Buku ini berfokus pada restrukturisasi dan transformasi yang dilakukan oleh KAI untuk menghadapi berbagai tantangan di era modern.

Dalam 265 halaman, buku ini menguraikan secara mendalam proses perubahan strategis, baik dari segi organisasi maupun operasional, yang telah menjadikan KAI sebagai salah satu entitas transportasi rel yang paling penting dan terdepan di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Penculikan Sukarno-Hatta oleh pemuda Menteng 31

Penurunan kasus kecelakaan 

Merujuk data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretapian Kementerian Perhubungan, telah terjadi penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan kereta api, terutama jika dibandingkan dengan awal 2000-an.

Tahun 2007 mencatat 139 kecelakaan, yang kemudian turun menjadi 126 pada tahun 2008. Namun, dalam empat tahun terakhir, terjadi penurunan drastis dengan rata-rata kecelakaan hanya 13,75 per tahun.

Kecelakaan fatal juga menurun secara dramatis. Dari 45 korban jiwa pada 2008, angka tersebut turun menjadi nol pada periode 2019-2022. Kecelakaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh insiden anjlok, dengan sebagian besar kecelakaan terjadi karena faktor ini.

Data Ditjen Perkeretapian mengklasifikasikan jenis kecelakaan kereta api menjadi lima kategori, termasuk tabrakan dengan kereta lain, anjlokan, terguling, banjir/longsor, dan lain-lain.

Dari 55 kecelakaan pada 2019-2022, hanya satu insiden tabrakan dengan kereta lain, satu kecelakaan terguling, dan satu karena banjir dan longsor. Sisanya adalah kecelakaan akibat anjlok.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah