WartaBulukumba - Seblum banyak orang menyelami misteri Gunung Padang, Benua Atlantis dan bahkan Nisnas dan Lemurian, sebelumnya sudah ada setumpuk pertanyaan saintifik yang merayap sejak berabad-abad.
Salah satu narasi 'tanda tanya besar' itu berbunyi: "Teknologi apa gerangan yang digunakan Nabi Nuh As sehingga bisa mengumpulkan berbagai spesies hewan dan tumbuhan secara berpasang-pasangan? Bukankah harus ada sebuah teknologi rekayasa ekosistem yang dilengkapi pengatur suhu bagi hewan berdarah panas dan berdarah dingin? Bukankah harus ada inkubator khusus bagi tetumbuhan dalam jangka waktu tertentu lantaran pelayaran di atas bahtera bukan sehari dua hari saja. Alat komunikasi apa gerangan yang digunakan Nabi Nuh As menyeru anaknya untuk naik ke bahtera sementara badai besar dan hujan sangat lebat sedang menerjang? Jika dalam jarak 10 meter saja di tengah hujan lebat tanpa badai Anda meneriaki anak Anda untuk segera menyeberangi jalan, maka Anda memerlukan setidaknya sebuah ponsel!"
Mengapa reaktor nuklir purba di yang diperkirakan berusia 2 milyar tahun Gabon Afrika Barat yang ditemukan pada tahun 1972 belum bisa disimpulkan, sebuah proses alami atau justru buatan peradaban yang sangat maju?
Masih ada setumpuk pertanyaan lainnya yang kemudian menuju banyak teori dan hipotesis bahwa banyak peradaban maju telah hancur, mereka dengan teknologi canggih yang sangat jauh melampaui teknologi manusia saat ini!
Di dalam legenda yang mengalir berabad-abad, wacana itu juga merangkul Atlantis, sebuah kota legenda yang sangat maju. Namun Atlantis lenyap dalam samudera. Di kemudian hari Benua Atlantis ditautkan dengan Gunung Padang.
Apakah bangsa Atlantis jauh lebih dulu ada sebelum Neanderthal dan Homo Sapiens?
24 Syarat Lokasi Atlantis
Para ilmuwan membuat kesepakatan dengan menciptakan 24 syarat untuk menjadi Atlantis, di mana saja di seluruh dunia.