Telusur jejak Saranjana kota gaib yang sangat maju! Versi lain sebut negeri Alien dan Atlantis

- 10 Februari 2023, 22:45 WIB
Ilustrasi Kota Saranjana
Ilustrasi Kota Saranjana /Pixabay/Karen Nadine

WartaBulukumba - Saranjana sebagai salah satu misteri terbesar di Indonesia bahkan dunia, terakumulasi melalui begitu banyak pengalaman aneh banyak orang hingga penampakan yang bahkan terekam secara visual sehingga viral di media sosial.

Saranjana banyak dipercaya oleh masyarakat di Tanah Air sebagai sebuah kota gaib yang menjadi lokasi sebuah kerajaan jin yang terletak di Pulau Kalimantan atau Borneo.

Yang jelas, Saranjana termasuk dalam lima kota gaib di Indonesia yang diselubungi misteri besar.

Baca Juga: Benarkah Socotra yang disebut 'Pulau Alien' adalah tempat Dajjal dirantai saat ini?

Selain Saranjana, masyarakat di Tanah Air akrab dengan misteri empat kota gaib atau kerajaan jin lainnya yaitu Wentira, Alas Purwo, Pulo Mas dan Pantai Selatan.

Wentira berada di Sulawesi Utara yang terletak di antara Kota Palu dan Kabupaten Parigimoutong, Sulawesi Tengah. Alas Purwo merupakan hutan terkenal di ujung timur Pulau Jawa tepatnya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pantai Selatan dikenal dan dipercaya sebagai sebuah kerajaan gaib yang dipimpin Nyai Roro Kidul. Sedangkan kerajaan gaib di Pulo Mas ada di Indramayu, Jawa Barat.

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Peradaban Saranjana yang lebih tepat dikategorikan sebuiah negara kota disebut sangat maju dengan gedung-gedung menjulang tinggi yang dilengkapi teknologi yang sangat canggih.

Kisah-kisah mistis penuh misteri tentang Saranjana begitu melegenda bagi masyarakat Kalimantan.

Jika kita ingin menyingkap sedikit demi sedikit legenda-legenda yang hilang itu secara ilmiah dari sisi sejarah, kita agaknya akan lebih memahami dari sisi histori dengan membuka buku "Peradaban Prasejarah Nusantara Berdasarkan Kisah Para Nabi" yang ditulis oleh Ki Jambalawuh, penerbnit Guepedia.com, tahun 2021.
 

 
 
Cakrawala pengetahuan itu bisa lebih menukik lagi pada pengetahuan agama dengan membaca buku "Bumi Sebelum Manusia Tercipta" yang disusun oleh Mahmud Asy-Syafrowi, penerbit Mutiara Media, tahun 2014.
 
Saranjana yang disebut sebagai kota gaib berperadaban maju, dapat kita cocokkan dengan buku "Mengintip Alam Gaib" karya Aep Saepulloh Darusmanwiati yang diterbitkan Serambi Ilmu Semesta, tahun 2014.
 
Lantas bagaimana sejauh dan setinggi apa teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki bangsa jin?  Salah satu buku yakni "Membongkar Tiga Rahasia'" yang ditulis Agus Mostafa, penerbit Padma Press, tahun 2009, agaknya cukup komperehnsif mengajak kita memahami teknologi jin.

Saranjana tidak tercatat dalam peta Indonesia sehingga disebut sebagai kota yang tak kasat mata dan tak bisa dilihat oleh orang awam, kecuali dengan mata batin.

Baca Juga: Pesawat luar angkasa milik alien? Jangan sampai gagal paham terhadap istilah UFO

Eksistensi Saranjana dalam Sejarah

Di ruang ilmiah, Saranjana diulas oleh seorang sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur.

Dia pernah menulis jurnal berjudul "Saranjana in Historical Record: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan."

Mansyur menceritakan versi pertama yang ia dapatkan terkait keberadaan Saranjana ialah letaknya konon berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Sejarah penampakan UFO di Parepare hingga Bulukumba pada tahun 1955

Pada versi kedua menyebutkan bahwa Saranjana terletak di Teluk Tamiang, Pulau Laut.

Kemudian versi ketiga lebih tegas menyebutkan bahwa lokasi wilayah Saranjana ada di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan.

Lokasinya berbatasan langsung dengan laut sehingga cocok dijadikan destinasi wisata. Hanya saja, tempat ini dianggap angker oleh penduduk sekitar.

Baca Juga: Misteri Atlantis, surga yang hilang itu ada di Indonesia?

Sejumlah data sejarah itu telah mencatat keberadaan Saranjana. Tempat ini disimpulkan betul-betul pernah ada, namun kemudian hilang.

Sementara itu cerita mengenai peradaban kota gaib Saranjana masih terus melekat di masyarakat.

Arti nama Saranjana

Nama "Saranjana" rupanya sudah ada sejak zaman kolonial Hindia Belanda.

Baca Juga: Misteri siluman poppo di Gunung Latimojong, Bupati Wajo terjun ke jurang saat ikuti Trail Adventure

Salomon Müller, naturalis berkebangsaan Jerman dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo", peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo pada tahun 1845, mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai “Tandjong (hoek) Serandjana.”

“Peta itu memang peta se-Kalimantan dan wilayah pesisir dan pedalaman Borneo. Dari peta itu kami melihat wilayah Pulau Laut memang ada tulisan yang menuliskan tentang Serandjana. Itu ejaan lama. Dia menuliskan ‘T Serandjana’. T itu singkatan dari Tandjong,” ujar sejarawan Mansyur.

Sayangnya dalam peta itu Salomon Müller tidak menuliskan data-data detail ihwal Serandjana. Misalnya apakah Serandjana mencakup nama kota, desa, atau bahkan kelompok masyarakat.

Salomon Müller menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.

Baca Juga: Waktu berlalu begitu cepat, ini penjelasannya dalam Al Quran dan Hadits Shahih

Kendarti begitu, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah Salomon Müller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya.

Dia juga tidak pernah menyinggungnya dalam beberapa artikelnya yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam "Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel", seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.

Baca Juga: Alien disebutkan dalam Al Quran? Ini penjelasannya

Fakta lain yang menunjukkan keberadaan Saranjana juga ada pada peta yang dibuat Isaac Dornseiffen pada tahun 1868.

Dornseiffen menulis Saranjana dengan “K. Sarandjana”, yang mana 'K' merupakan Kampoeng.

“Itu peta yang baru kami dapatkan kembali. Jadi dia menuliskan tentang Kampoeng Sarandjana. Kami berkesimpulan setelah 20 tahun kemudian ternyata itu adalah sebuah kampung. Karena dari pemetaan, dia sudah menuliskan K,” terang Mansyur.

Baca Juga: Alien Saturnus dan Jupiter dijelaskan dalam buku langka dari abad ke 17

Sumber lainnya yang memuat tentang Saranjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.

Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869 atau setahun setelah peta yang dibuat Isaac Dornseiffen.

Dalam kamus itu, Veth menuliskan, Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan.

“Itu kamus yang dibuat Pieter Johannes Veth 1868. Itu juga menuliskan nama-nama daerah di Indonesia, kemudian letaknya di mana. Semacam kayak ringkasan tapi bentuknya kamus. Di dalam itu menuliskan juga tentang Saranjana bahwa Saranjana itu adalah daerah yang terletak di tenggara Borneo,” tuturnya.

Baca Juga: Mengapa banyak UFO bisa jatuh? Inilah daftar 32 lokasi kecelakaan pesawat Alien dan penjelasannya

Negeri Alien

Di sebagian kalangan pegiat ufologi, beredar di grup-grup media sosial maupun platform yang dihuni ufologist, ada pendapat bahwa Saranjana adalah sebuah negeri Alien.

Pendapat itu merujuk pada sejumlah video viral di media sosial beberapa waktu lalu yang memvisualisasikan sebuah kota dengan gedung-gedung tinggi dan pesawat aneh.

Yang sedikit lebih ilmiah adalah ada pendapat yang mendasarkan pengetahuan ufologist tentang dimensi kedua dan ketiga pada spesies Alien tertentu di mana mereka memang tak kasat mata.

Baca Juga: Sejarah penampakan UFO dan alien di Indonesia: Surabaya 1946 hingga Jakarta Selatan 1981

Kendati begitu, teori Saranjana adalah negeri Alien belum bisa dibuktikan di ruang ilmiah.

Sementara itu, ufologist lainnya banyak yang lebih condong bahwa Saranjana murni kota gaib yang dihuni bangsa jin. Bukan Alien.

Atlantis yang hilang

Sebagian kalangan juga melontarkan pendapat bahwa Saranjana sesungguhnya adalah Atlantis yang hilang!

Baca Juga: Alien sudah dijelaskan sejak 14 abad lalu dalam Al Quran

Para penganut pendapat ini merujuk pada sejumlah literatur dan hasil penggalian arkeologi.

Ribuan buku telah ditulis tentang Atlantis sejak realitasnya pertama kali diungkapkan oleh filsuf besar Plato, sekitar dua setengah milenium yang lalu.

Teka-teki Atlantis belum pernah dipecahkan secara memuaskan sejauh ini.

Sebuah buku berjudul "Atlantis: The Lost Continent Finally Found" yang disusun oleh Prof. Arysio N. Santos dan diterbitkan Atlantis Publications pada 2005, mengarah pada pendapat bahwa Atlantis sesungguhnya berada di Indonesia.

Dalam penelitiannya, Prof. Santos mengawinkan hasil dan teknik terkini Ilmu Pengetahuan Modern dengan yang sakral.

Buku itu kemudian dikaitkan penggemar Atlantis yang hilang dengan Saranjana sebagai kota gaib.

Ragam pendapat itu terus berkelindan sampai hari ini. Sementara itu Saranjana tetaplah sebuah misteri besar.***

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x