WartaBulukumba - Socotra dan Dajjal akhir-akhir ini 'ditautkan' oleh begitu banyak orang di dunia, sebagai sebuah 'lokasi yang dihuni' dan 'sosok yang menghuninya'.
Setumpuk referensial dan sederet asumsi tentu tak cukup untuk membuktikannya. Namun daya logis dan analisa akan lebih dari cukup menemani keyakinan manakala sahabat tekstual terbaik adalah berupa literatur yang memadai. Benarkah Dajjal saat ini sedang dirantai di Pulau Socotra?
Tidak ada satupun makhluk yang paling banyak menyita energi diskusi, buku, perdebatan, imajinasi hingga misteri selain makhluk yang disebut Dajjal.
Baca Juga: Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi
Namun uniknya, Dajjal adalah satu-satunya materi yang paling kecil porsinya dibawakan dalam ceramah Islam oleh para dai di mimbar dakwah.
Dajjal - terlepas dari teori hingga tafsir yang menyebutnya sebagai sebuah sistem - disepakati sebagai salah satu di antara beberapa tanda besar akhir zaman menjelang Kiamat Besar.
Selain Dajjal, tanda-tanda besar akhir zaman menjelang dekatnya Kiamat Besar di antaranya adalah munculnya Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, dan lain-lain.
Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian
Kita bisa menemukannya dalam Kitab Riyadlush Shalihin, Badai’uz Zuhur, Nurul Abshar atau Kitab Hayawatul Hayawa hingga syarah Muslim.