Telusur sejarah busur di Sulawesi Selatan, sejak kapan masuk ke Bulukumba?

- 9 November 2022, 14:26 WIB
Senjata tajam berupa busur dananak panah yang dibawa oleh dua pelajar Bulukumba.
Senjata tajam berupa busur dananak panah yang dibawa oleh dua pelajar Bulukumba. /WartaBulukumba.com

Jika kita membayangkan panah dart, seperti itulah bentuknya. Sisi belakang busur didesain dengan juntaian tali rafia.  Lalu benda ini dilontarkan menggunakan ketapel.

Dengan demikian, pemaknaan busur yang digunakan di Sulawesi Selatan ada dua pengertiannya di ruang bahasa.

Pertama, busur panah yang digunakan untuk olahraga panahan dan senjata berburu yang digunakan di zaman dahulu. Kedua, busur adalah benda tajam yang dilontarkan melalui ketapel dan digunakan dalam tawuran, perkelahian hingga begal.

Informasi yang dikorek dari seorang mantan preman asal Bulukumba, Cepot (nama samaran), yang kini berusia 49 tahun, diperoleh bayangan bagaimana busur digunakan dalam dunia kriminal.

Berdasarkan pengalaman Cepot saat masih berada di dunia kriminal di Makassar, di kalangan anak-anak pelaku tawuran di berbagai kota di Sulawesi Selatan, mulai Makassar hingga Bulukumba, dikenal istilah 'matte lari' yang artinya serangan menggunakan busur.

Matte berarti ‘membusur’, biasanya dilakukan sambil naik sepeda motor. Pembusur melakukannya kemudian kabur sekencang-kencangnya dengan kendaraan.

"Para pelaku tawuran melakukan matte lari biasanya jika menyerang lawannya di daerah yang jauh, maka harus pakai kendaraan sepeda motor. Matte lari juga biasa dilakukan oleh begal," tutur Cepot.

Menurut Cepot, serangannya pun harus cepat lari supaya tidak mudah ditangkap lawan yang diserang.

"Serangan matte lari biasanya tidak melibatkan penyerang dalam jumlah besar dengan tujuan tidak terlalu banyak risiko penyerang  ditangkap," ungkap Cepot.

Cepot mengatakan bahwa busur sudah ada di Bulukumba sejak akhir dekade 1990-an.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x