Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi

- 29 Agustus 2022, 21:30 WIB
Muhammad Qasim.
Muhammad Qasim. /Divinedreams.co

WartaBulukumba - Mimpi-mimpinya memang memiliki kesesuaian dengan beberapa peristiwa yang sudah terjadi namun sampai saat ini, Muhammad Qasim menolak untuk disebut sebagai calon Imam Mahdi.

Dalam berbagai wawancara yang dilakukan oleh stasiun TV dan media online di Pakistan, Muhammad Qasim menegaskan bahwa dirinya yang diperintah Allah SWT sejak 2014 sampai saat ini hanya menyebarkan mimpi-mimpi sebagai peringatan dan kabar gembira dari Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Muhammad Qasim secara tegas menolak dirinya disebut Imam Mahdi.

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Dalam eskatologi Islam, kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi melainkan karena takdir Allah SWT yang pasti berlaku.

Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah mengislahkannya dalam satu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist:

"Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Puncak teknologi manusia ada di era Imam Mahdi, pencapaian tertinggi digital hingga eksplorasi antariksa

Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist:

1. Imam Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.

2. Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

3. Seseorang akan dibaiat di antara makam Ibrahim dengan sudut Kabah.

4. Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.

Ada ratusan bahkan ribuan literatur membahas tentang Imam Mahdi, pemimpin akhir zaman dalam eskatologi Islam.

Rujukan-rujukan tersebut menguraikan kedatangan dan latar belakang kondisi dunia saa kedatangan Imam Mahdi bahkan saat Imam Mahdi memimpin dunia.

Baca Juga: Sosok Muhammad Qasim pemuda Pakistan yang dikagumi banyak orang Asia termasuk Indonesia

Kendati begitu, tak satupun dari sekian banyak literatur itu yang bisa menjelaskan dengan khusus dan terperinci tentang sosok Imam Mahdi.

Sebagai contoh, dua buku yang cukup komprehensif di seputar kemunculan Imam Mahdi bisa ditelusuri pada buku berjudul "Fitnah & Petaka Akhir Zaman" yang ditulis oleh Abu Fatiah al- Adnani , terbit tahun 2007.

Uraian yang serupa juga bisa ditemukan pada buku berjudul "Imam Mahdi: Dari Proses Pergerakan Hingga Era Kebangkitan" yang ditulis oleh Prof. Ali al-Kurani, tebit pada tahun 2015.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim benar-benar terjadi, Imran Khan gagal

Salah satu buku lainnya yang mengupas Imam Mahdi dengan merujuk pada kembalinya dunia pada kondisi yang serupa masa pra-sejarah aiat perang nuklir yakni buku berjudul "Al Mahdi the White Horse Rider" yang disusun oleh Hassan Shabazz, terbit tahun 2018.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 71, “Yauma nad’u kullu unasin bi imâmihim.” yang artinya, “Pada hari tatkala Kami menyeru seluruh manusia dengan para imam mereka,” (Qs. Al-Isra:71).

Sebagian dari mimpi-mimpi Muhammad Qasim telah dibukukan dan disebarluaskan melalui grup WhatsApp, YouTube, Instagram, dan diviralkan melalui Twitter.

Baca Juga: Muhammad Qasim Dreams Part 2, Indonesia and Malaysia allied with Pakistan in World War 3

Mimpi-mimpi Muhammad Qasim menguraikan tanda-tanda besar kiamat yang meliputi kedatangan Dajjal, Yajuj dan Majujj hingga kedatangan kedatangan Isa Al-Masih yang kemudian shalat berjamaah di belakang Imam Mahdi, serta gambaran perang besar melawan India atau Gazwatul Hind.

Seperti diberitakan Antara pada Jumat , 8 Juli 2022 lalu, Muhammad Qasim memuncaki trending topik di jagat Twitter dengan tagar #BuktiMimpiMuhammadQasim.

Pada pekan sebelumnya, dunia twitter Malaysia juga dibanjiri tagar #MimpiMuhammadQasim.

Baca Juga: Muhammad Qasim Dreams Part 1

Tagar itu juga dilengkapi tambahan kata "Bukti" di depan tagar untuk menegaskan bahwa sudah puluhan mimpi Muhammad Qasim yang terbukti dan mengingatkan mimpi lainnnya juga akan terjadi.

Salah satu bukti adalah kutipan kata-kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada 7 Maret 2022 saat menolak bujukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk ikut mengutuk dan memberi sanksi bagi Rusia yang menyerang Ukraina.

"Aku bukan budakmu" itulah kata-kata yang terlontar dari Imran Khan yang secara persis sudah diungkapkan oleh Muhammad Qasim yang menceritakan mimpinya tanggal 27 Agustus 2018.

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Penegasan Imran Khan menunjukkan Pakistan tidak lagi akan tunduk dari dikte negara adidaya Amerika Serikat. Bukti itu merupakan satu dari puluhan fakta yang sudah Allah SWT kirimkan melalui pemuda asal Lahore Pakistan itu.

Bukti lain yang mengiringi perjalanan politik Imran Khan juga menjadi benteng penguat keyakinan bahwa mimpi kepada seorang Mukmin di akhir zaman adalah sebuah kebenaran yang akan datang.

Imran Khan juga lengser sebelum berakhir masa jabatan perdana menterinya seperti yang digambarkan Allah SWT dalam mimpi Muhammad Qasim saat Imran Khan dilantik 3,5 tahun lalu.

Semakin banyak mimpinya yang terbukti justru membuat Muhammad Qasim khawatir pengikutnya akan makin mengkultuskannya sehingga dia menegaskan bahwa dia bukanlah calon Imam Mahdi seperti yang dipercaya sebagian besar Muslim dalam kelompok Gerakan Akhir Zaman (Gaza).

"Aku seorang warga Pakistan biasa. Mimpiku memiliki pesan khusus untuk umat Muslim seluruh dunia," katanya.

Dalam salah satu mimpi Muhammad Qasim, India akhirnya akan menyerang Pakistan.

Serangan India saat Pakistan lemah itu juga sudah digambarkan dalam mimpi yang justru memperkuat hadist Nabi Muhammad SAW yang sejak 1400 tahun lalu memprediksi terjadinya Gazwatul Hind atau perang suci melawan India.

Dalam bahasa Arab 'Ghazwa' adalah perang besar yang selalu dipimpin Rasulullah Muhammad SAW . Ungkapan 'Ghazwatul Hind' merujuk pada beberapa hadist sahih Nabi Muhammad SAW 

Salah satunya diriwayatkan bahwa Abu Hurairah, yang mengatakan: "Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar ((yang terbebas dari Api Neraka)." [Sunan an-Nasa'i 3174, derajat Sahih].

Ketua Gaza Diki Candra Purnama menegaskan selama lima tahun lebih meneliti mimpi Muhammad Qasim tidak ada yang bertentangan dengan Al Qur'an dan hadist, bahkan melengkapinya karena ada gambaran yang lebih detil apa yang akan terjadi.

Ia terus menyebarkan mimpi itu di kalangan ulama di Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Alhamdulillah respon positif ditunjukkan oleh beberapa ahli ilmu ketika ia melakukan safari sejumlah pondok pesantren. Satu persatu ulama dan para tokoh aktifis Islam mulai mengakui kebenaran mimpi Muhammad Qasim.

Hal ini menunjukkan bahwa mimpi Muhammad Qasim ini merupakan informasi yang sangat penting yang harus segera dibahas dan dikaji oleh seluruh umat Islam agar selamat dari huru hara akhir zaman.

Hubungan Gaza-Qasim Hubungan Muslim Indonesia melalui Gaza yang aktif menyebarkan mimpi Muhammad Qasim juga sudah diprediksi pada mimpi tanggal 7 Oktober 2021.

Menurut Muhammad Qasim, dalam mimpinya melihat bahwa orang-orang yang akan datang ke Pakistan dari luar negeri telah tiba.

"Saya melihat diri saya duduk di halaman terbuka sebuah rumah bersama Diki Candra disampingnya Faris (Helper Indonesia) dan ada banyak lagi yang lain. Mendekati waktu subuh, saya merasa bahwa Allah SWT berada di singgasananya, di dekat halaman dan juga mengawasi kita dengan cermat. Saya Muhammad Qasim melihat cahaya biru memancar dari singgasana Allah SWT," katanya.

Kemudian dia melihat bahwa Allah SWT memberi sesuatu benda bercahaya dengan warna biru, lalu saya serahkan suatu yang biru itu ke Diki yang kemudian mendistribusikannya secara merata kepada semua orang yang ada.

Sekitar seminggu kemudian, akhirnya benar-benar terbukti ada utusan Indonesia yang datang ke Lahore, dan berita itu membuat sebagian Muslim Pakistan yang selama ini mengabaikan mimpi Muhammad Qasim akhirnya semakin menguatkan perjuangan menyebarkan mimpi yang menjadi petunjuk akhir zaman.

"Banyak rintangan yang dihadapi saat di perjalanan ke Pakistan, bahkan hampir putus asa, tetapi Allah SWT memudahkan di detik-detik terakhir," kata Diki mengenang perjalanan ke Lahore di tengah pandemi COVID-19 pada Oktober 2021.***

 

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x