Gunung Semeru dan Merapi hanya dua di antara 129 gunung api aktif di Indonesia!

5 Desember 2021, 12:00 WIB
Gunung Semeru meletus disertai hujan abu vulkanik pada Sabtu 4 Desember 2021 membuat 2 kecamatan gelap gulita. /BNPB/

WartaBulukumba - Geografi Indonesia lekat dengan gunung-gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

Dalam buku berjudul "Gunung Berapi di Indonesia" yang disusun oleh Eko Titis Prasongko, S.Pd. dan Herni Rahayu, penerbit Alprin, tahun 2020, disebutkan bahwa jumlah gunung api yang ada di Indonesia sekitar 500 buah.

Sebanyak 129 di antaranya merupakan gunung api aktif. Sekitar 70 dari gunung api tersebut sering meletus. Gunung berapi tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 Baca Juga: Keanehan di aliran sungai kaki Gunung Semeru sebelum meletus

Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, salah satunya Krakatau yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883.

Yang juga terbesar yaitu letusan supervulkan Gunung Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun lalu yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun.

Catatan lainnya adalah Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815.

Baca Juga: Gunung Merapi semburkan banjir lahar dingin, Sleman tanggap darurat

Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. 150 gunung dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan Busur Sunda.

Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera, termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satu busur vulkan dengan gunung berapi Filipina.

Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut.

Baca Juga: BMKG sebut Cilegon hanya contoh wilayah rawan tsunami

Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index), sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 100 kali. 

Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi.

Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya.

Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.

Baca Juga: Lontara: cara mengeja Bulukumba dan membaca Sulawesi Selatan dari pojok sejarah

Gunung Semeru termasuk gunung api aktif dengan level Waspada

Berdasarkan laporan kebencanaan geologi, dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Sabtu 4 Desember 202, bahwa sebelum terjadinya erupsi, telah dinyatakan bahwa Gunung Semeru memang termasuk gunung api dengan level Waspada.

Berdasarkan, hasil analisis visual sebelumnya, asap kawah tidak teramati di Gunung Semeru ini.

Selain itu, juga terjadi guguran lava dengan jarak luncur 500-800 meter, dengan pusat guguran lava 500 meter di bawah kawah Gunung Semeru yang mengalami erupsi sore hari ini. 

Baca Juga: Melintasi Bulukumba di antara garis sejarah, mitos, dan demografis

Sementara, dari analisis kegempaannya diketahui bahwa telah terjadi gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan Gunung Semeru, guguran dan hembusan asap kawah sebanyak 54 kali. 

Kemudian, juga terjadi gempa letusan atau erupsi, 4 kali gempa guguran, dan 18 kali gempa hembusan.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler