Dua di antaranya khas Bulukumba: 9 kuliner khas Bugis Makassar yang mudah ditemukan di Sulsel dalam Ramadhan

- 16 Maret 2024, 21:36 WIB
Ratu kue basah di Bulukumba
Ratu kue basah di Bulukumba /Instagram.com/@rohana_annn

WartaBulukumba - Apakah Anda termasuk yang pernah terperangkap pesona kuliner Sulawesi Selatan? Mungkin Anda telah mencicipi salah satu dari kelezatan kuliner khas Bulukumba yang menjadi salah satu ikon dari wilayah ini.

Seperti sebuah lukisan yang menggambarkan keindahan alam, katalog kuliner Bugis Makassar adalah jendela yang membuka dunia ke dalam kekayaan kuliner yang tak terbatas.

Sebagai sebuah wilayah di Nusantara yang kaya akan warisan kuliner tradisional, camilan, dan hidangan-hidangan lezat, semua disajikan dengan cermat menggunakan bahan-bahan alami yang melimpah, mengikuti tradisi turun-temurun.

Keistimewaan dari masing-masing cita rasa dalam 9 hidangan khas Bugis Makassar berikut ini selalu berhasil menawan lidah para penikmatnya. Mudah ditemukan setiap hari, terutama di bulan suci Ramadhan. Mari kita berkeliling dan mengungkap misteri yang tersembunyi di balik setiap sajian.

Baca Juga: Jelajah dapur Bulukumba: Resep dadar gulung vla durian

1. Barongko

Kue barongko
Kue barongko Instagram.com/@hz_habi

Indonesian cake pada katalog kuliner khas Bulukumba mengenal kue tradisional ini sebagai kue yang diolah dari bahan utama pisang dan gula merah.

Namanya barongko dan kini dikenal memiliki beberapa varian. Lezat dan manis. Biasanya didiamkan di kulkas agar dingin. 

Sangat mudah ditemukan di Bulukumba, terutama dalam bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Resep es pisang ijo kekinian vla sumsum ala milenial Bulukumba

2. Bolu Peca

Kue bolu peca
Kue bolu peca Instagram.com/@chaidirhadir

Kue tradisional yang satu ini teksturnya lembut, rasanya manis, dan identik dengan lelehan gula merah yang meruah.

Tidak akan ada hajatan yang lengkap tanpa kehadiran bolu peca di kalangan masyarakat Bugis Makassar, terutama di daerah Bulukumba, kampung asalnya.

Salah satu kuliner khas Bugis Makassar ini bisa dijumpai di acara-acara adat maupun hajatan lainnya di tengah masyarakat Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Ratu kue basah dari Bulukumba: Resep 'barongko' yang paling enak

3. Sanggara Balanda

Sanggara Balanda kekinian
Sanggara Balanda kekinian Tangkapan layar YouTube.com/@TikhaFamily

Dalam bahasa Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan, sanggara berarti pisang goreng, sementara balanda berasal dari nama negara Belanda.

Konon sanggara balanda sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Hidangan sanggara balanda merupakan salah satu menu favorit untuk berbuka puasa bagi masyarakat Bugis Makassar, selain pallu butung dan es pisang ijo.

Ciri khas sanggara balanda yakni penggunaan bahan hanya boleh menggunakan pisang raja yang benar-benar matang. Pisang lain dianggap tidak cocok karena tidak pas aroma, tekstur, dan rasanya.

4. Pallubutung

Pallu butung, salah satu makanan khas Sulawesi Selatan.
Pallu butung, salah satu makanan khas Sulawesi Selatan. coockpad

Hidangan pallubutung dan es pisang ijo adalah sama-sama makanan khas Sulawesi Selatan.

Kadang es pallu butung dianggap sama dengan es pisang ijo. Padahal keduanya memiliki beberapa perbedaan.

Es pallu butung tidak dibuat menggunakan pisang kepok seperti es pisang ijo. 
 
Perbedaan mencolok pada tampilan luarnya adalah pisang pada es pallu butung juga tidak dibungkus seperti es pisang ijo. 
 

5. Jalangkote

Jalangkote
Jalangkote Instagram @buncitfoodies

Bagi penggemar kue pastel juga tentu mengenal jalangkote, karena bentuknya tidak jauh berbeda.

Perbedaannya, kulit pastel lebih tebal dibanding jalangkote. Cara makannya juga menggunakan saus yang berbeda. Indonesian cake camilan khas Makassar, Sulawesi Selatan ini dimakan dengan sambal cair dengan campuran cuka dan cabe, sementara pastel biasanya dimakan dengan cabe rawit.

Salah satu daerah di Sulawesi Selatan tempat camilan jalangkote mudah ditemukan yakni Bulukumba.

6. Pallubasa

Ilustrasi Pallubasa.
Ilustrasi Pallubasa. Instagram/@misshotrodqueen

Pallubasa diolah dari daging sapi dan berbagai campuran seperti jeroan. Hampir mirip dengan kuliner coto. Sama sama direbus dalam waktu lama.

Pallubasa disajikan dengan kuah beraroma sedap dan telah menjadi favorit berbagai kalangan sejak dulu.

Sangat mudah ditemukan di Sulawesi Selatan, kuliner khas Sulawesi Selatan ini juga identik dengan bulan suci Ramadhan.

7. Sop Konro

Sop konro
Sop konro Instagram.com/deena_hp

Kuliner khas Bugis Makassar ini berupa masakan sup iga sapi. Masakan sop konro sangat identik dengan kuah warna coklat kehitaman.

Biasa dinikmati dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.

Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif kuat dengan adanya ketumbar.

Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran rempah-rempah lainnya seperti pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam.

8. Coto Makassar

Coto Makassar
Coto Makassar stiebp.ac.id

Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Suku Makassar di Sulawesi Selatan.

Kuliner ini diolah dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu diberi bumbu yang diracik khusus.

Biasanya coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dari daun Kelapa dan buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.

Coto Makassar diperkirakan telah ada semenjak masa Kerajaan Gowa Tepatnya di Kabupaten Takalar Desa Paddinging pada abad ke-16.

9. Pisang Epe

Pisang epe
Pisang epe resepkoko.id

Kudapan pisang epe merupakan salah satu jajanan khas Enrekang, Sulawesi Selatan.

Dibuat dari bahan dasar buah pisang, jajanan manis sangat unik karena dalam pembuatannya buah pisang akan dijepit dengan papan kemudian disiram dengan kuah manis.

Topingnya bisa gula merah, keju, cokelat, durian, dan rasa serba manis lainnya.

Selain di Kabupaten Enrekang, jajanan manis yang satu ini juga banyak ditemukan di seputaran wisata Pantai Losari di sebelah barat Kota Makassar.

Demikian 9 kuliner khas Bugis Makassar yang mudah ditemukan di Sulawesi Selatan, terutama dalam Ramadhan, dua di antaranya khas Bulukumba.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x