Leptospirosis di musim penghujan: Kenali gejala dan pencegahannya

- 25 Maret 2024, 18:32 WIB
Ilustrasi Leptospirosis
Ilustrasi Leptospirosis /Pixabay

CDC menyarankan beberapa langkah pencegahan, termasuk:

  • Menghindari kontak dengan urin hewan atau cairan tubuh lainnya, terutama jika ada luka atau lecet pada kulit.
  • Tidak berenang atau berjalan di air yang mungkin mengandung urin hewan.
  • Menggunakan pakaian pelindung atau alas kaki saat berada di dekat tanah atau air yang mungkin terkontaminasi urin hewan​​.

Selain itu, bagi individu yang bekerja atau sering beraktivitas di luar rumah, seperti petani, pekerja saluran pembuangan, dan petugas hewan, ada risiko lebih tinggi terinfeksi dan harus mengambil langkah pencegahan tambahan​​.

Baca Juga: Manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan jantung

Diagnosis dan Pengobatan Leptospirosis

Jika seseorang menunjukkan gejala yang cocok dengan leptospirosis, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis.

Leptospirosis biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes urin. Pada kasus yang parah, pengobatan dapat meliputi antibiotik yang diberikan melalui IV, ventilasi mekanik, dan plasmapheresis, tergantung pada organ yang terpengaruh​​.

Kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini penting, khususnya selama musim hujan di Indonesia, di mana banjir dan genangan air berpotensi menjadi media penularan.

Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan langkah pencegahan yang efektif, masyarakat dapat lebih siap menghadapi risiko ini.

Penting untuk mengetahui gejala, faktor risiko, dan cara pencegahannya, terutama di daerah rawan banjir.

Dengan pengetahuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi dan mengurangi risiko infeksi leptospirosis.***

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x