Network
WartaBulukumba - Wabah penyakit teranyar cacar monyet atau monkeypox dilaporkan sedang menyerang negara-negara non endemis.
Mesipun sejauh ini belum ada kasus monkeypox secara ril ditemukan di Indonesia, namun Anda harus mengenali sedini mungkin gejala dan tanda cacar monyet.
Jika menyergap tubuh manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan.
Baca Juga: Kanker testis bisa disembuhkan dengan metode pengobatan ini
Tanda-tanda itu bisa dumulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan cacar air tidak.
Rentang waktu bagi inkubasi cacar monyet berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.
Baca Juga: Insomnia melanda? Berikut beberapa cara mengatasinya!
Berikut gejala dan tanda cacar monyet, dilansir WartaBulukumba.com dari laman 2p2vrp.litbang.kemkes.go.id.
1. Sakit kepala
2. Demam akut
3. Pembesaran kelenjar getah bening
4. Nyeri otot
5. Sakit punggung
6. Asthenia (kelemahan tubuh)
7. Lesi cacar berupa benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh.
Baca Juga: Jangan jadikan sibuk sebagai alasan tidak berolahraga, berikut jenis oahraga 5 menit yang aman
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 pekan. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.
Pencegahan Cacar Monyet
Berikut ada 6 tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet.
Baca Juga: Jangan sepelekan sakit pinggang sebelah kiri, berikut 5 penyebabnya
1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
2. Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
Baca Juga: 6 cara mencegah gigi berlubang pada anak, salah satunya biasakan mengonsumsi makanan bergizi
4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
6. Memasak daging dengan benar dan matang
Jika Anda menemukan gejala dan tanda seperti yang diuraikan di atas atas maka Anda harus segera melapor ke fasilitas pelayanan Kesehatan agar bisa segera tertangani.***
