Manfaat menakjubkan dari daun kelor! Ada dua fakta mencengangkan terkait tanaman ini di Bulukumba

17 Desember 2023, 19:13 WIB
Ilustrasi daun kelor /pixabay/Iskandar63

WartaBulukumba.Com - Masyarakat Bulukumba menyebutnya 'daun keloro' atau 'raung keloro'. Rerimbunan dedaunannya yang menghijau, kecil-kecil bergerombol, penuh dengan rahasia kehidupan. Ia tumbuh dengan kerendahan hati, namun menyimpan kekayaan kesehatan yang melimpah ruah.

Dalam lingkup tradisi dan warisan alam, daun kelor adalah pesona yang telah tersembunyi sejak zaman kuno. Bukannya hanya sekadar dedaunan biasa, daun ini adalah rahasia kesehatan yang terbentang luas, menjadi sahabat bagi pengobatan tradisional untuk kesembuhan.

Pohon kelor, memiliki nama ilmiah moringa oleifera, menjulang dengan anggun di berbagai penjuru dunia, tentu saja di Asia dan Indonesia, menghadirkan keajaiban dalam setiap lembar daun yang bergoyang lembut di tepian angin. Dari sana, kekuatannya menakjubkan: manfaat kesehatan yang bisa melampaui bayangan siapapun.

Baca Juga: Di Bulukumba disebut 'lippujang', tanaman herbal alami dengan sederet manfaat kesehatan

Kandungan daun kelor

Moringa oleifera sangat kaya nutrisi dan mengandung banyak vitamin dan mineral. Daunnya memiliki kandungan kalium sebanyak pisang dan sekitar jumlah vitamin C yang sama dengan jeruk. Selain itu, ia juga mengandung kalsium, protein, zat besi, dan asam amino.

Moringa memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Digunakan untuk mengobati gangguan kekebalan tubuh, menghilangkan patogen, dan menghambat peradangan kronis.

Moringa juga digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan seperti kolitis dan sindrom usus iritabel.

Baca Juga: Memiliki banyak manfaat kesehatan termasuk penawar racun! Orang Bulukumba menyebutnya buah dao

Moringa diminum untuk:

  • Mengurangi pembengkakan
  • Mencegah kejang
  • Meningkatkan gairah seksual
  • Mencegah kehamilan
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu)

Moringa juga digunakan sebagai suplemen nutrisi atau tonik dan sebagai "pil air" (diuretik).

Moringa dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk bubuk, digunakan untuk membuat teh, atau dikonsumsi sebagai sayuran segar. Sekitar 500mg ekstrak daun Moringa atau 3g biji Moringa dapat dikonsumsi setiap hari.

Baca Juga: 5 tanaman obat mujarab ini mudah ditemukan di Bulukumba! Nomor 4 bisa mengatasi stress

Kekebalan tubuh

Di antara seribu misteri yang diungkap, daun kelor dikenal sebagai raja nutrisi. Kandungan nutrisinya melambung tinggi, menyediakan vitamin dan mineral dalam proporsi yang membuatnya dianggap makanan luar biasa.

Kaya akan vitamin A, B, C, dan E, daun kelor adalah taburan keajaiban yang memberikan semangat pada sistem kekebalan tubuh kita. Setitik kecil daun ini mengandung kalsium, zat besi, dan kalium dalam jumlah yang mengagumkan, memberikan kekuatan pada tulang dan menjaga detak jantung.

Tidak hanya itu, daun kelor adalah pangkalan antioksidan yang membawa cahaya kesembuhan bagi kita. Senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu melawan radikal bebas, memberikan perlindungan bagi tubuh dari berbagai penyakit kronis.

Daun kelor di timur Bulukumba

Pemandangan di Kabupaten Bulukumba, khususnya di kawasan timur yang memesona, daun kelor begitu akrab dengan penduduk dalam keseharian mereka.

Masyarakat Bulukumba di kawasan timur telah menjadikan daun kelor sebagai salah satu santapan rutin mereka hampir setiap hari. Di antara aroma laut yang menguar dari jajaran pantai, aroma segar dari daun kelor membaur, menjadi bagian esensial dari hidangan sehari-hari.

Daun hijau itu bukan sekadar bahan makanan, melainkan simbol kelezatan dan keajaiban nutrisi yang dihadirkan dengan penuh kelembutan dalam setiap suapan.

Laskar Kelor

Pada tahun 2011, terbentuk sebuah band di Bulukumba  yang mendobrak batas-batas kebiasaan musik di Bulukumba. Laskar Kelor, namanya, terinspirasi dari daun kelor dan keseharianmasyarakat timur Bulukumba yang rutin mengonsumsi daun kelor.

Laskar Kelor menyelipkan sentuhan unik harmoni dari berbagai belahan dunia. Musik Eropa, Amerika, dan Korea mereka gabungkan, menciptakan sebuah paduan yang menakjubkan dalam setiap melodi yang mereka hasilkan.

Yang lebih mengejutkan lagi, lirik-lirik dalam lagu-lagu mereka disampaikan dalam lirik Konjo, bahasa lokal yang mencerminkan identitas dan kekayaan budaya setempat.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler