WartaBulukumba - Dracontomelon dao atau buah rao, keanggunan yang tersembunyi di antara daun-daun tropis, rasanya manis dan sedikit asam. Di pelosok Kabupaten Bulukumba, pohon dao banyak tumbuh di pinggiran sungai dan rawa-rawa meskipun dewasa ini sudah cukup langka.
Dracontomelon dao tegak menjulang ke langit, melambai dengan kemegahan. Kulitnya berwarna cokelat keabu-abuan, seperti cermin bagi alam yang memeluknya.
Buah-buahnya, seperti permata terpendam, berwarna kuning kecokelatan, mirip warna buah duku, berkilau di antara dedaunan hijau.
Baca Juga: Jangan sepelekan ragam manfaat tumbuhan ini! Masyarakat Bulukumba menyebutnya 'serru-serru bembe'
Selain kegunaan dalam bidang pengobatan, kayu pohon ini memiliki keindahan dan nilai praktis. Kayu terasnya memiliki warna keabu-abuan, kuning kehijauan hingga coklat kenari, seringkali dengan garis-garis halus atau berwarna cokelat tua hingga hampir hitam.
Kayu ini digunakan dalam berbagai industri, termasuk pembuatan veneer, furnitur, kayu lapis, kotak, korek api, dan bingkai lampu.Dalam dunia kesehatan terkhusus pengobatan tradisional, kulit kayunya digunakan untuk melawan disentri, daun dan bunganya juga digunakan dalam pengobatan tradisional lainnya.
Ternyata di beberapa negara, pohon ini ditanam sebagai tanaman hias di pinggir jalan.
Menakik laman Nparks.gov.sg/ ,, biji rao sangat bagus dicampur ke dalam teh untuk memberikan rasa manis yang harum. Daunnya memiliki sifat antiseptik terhadap spektrum yang luas dari bakteri.