Kenali gejala dan penyebab vagina kering, simak penjelasan dokter Saddam Ismail

15 September 2021, 14:39 WIB
Penjelasan dr. Saddam Ismail tentang pendapat air es atau dingin dapat membuat gemuk. /Tangkapan layar youtube.com / Saddam Ismail

 

WartaBulukumba - Vagina kering adalah suatu kondisi yang terjadi ketika organ intim ini kehilangan kelembapan atau pelumas alaminya.

Hilangnya kelembapan membuat dinding vagina menipis dan teregang karena hanya ada sedikit sel yang mengeluarkan uap air.

Kondisi ini yang juga tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari hingga memunculkan rasa tidak nyaman.

Baca Juga: Resep ayam goreng mentega, kuliner asal Belanda

Beberapa gejala yang dirasakan ketika seseorang mengalami vagina kering.

Dilansir WartaBulukumba.com dari kanal Youtube Saddam Ismail pada video yang diunggah pada 13 September 2021, berikut gejalanya.

“Ada beberapa kondisi yang terjadi  yang meliputi meliputi rasa sakit atau gatal di area sekitar vagina, rasa sakit ketika berhubungan seksual, infeksi saluran kemih, vagina terasa panas, dan sering buang air kecil,” jelasnya.

Baca Juga: Inilah sebuah cara sebagai ikhtiar program hamil! Simak penjelasan dokter Zaidul Akbar

Sementara penyebab timbulnya vagina kering adalah faktor hormon dalam tubuh yang disebut hormon estrogen.

“Hormon estrogen ini bisa mengalami perubahan dalam segi jumlah. Apabila mengalami penurunan maka bisa timbul kondisi vagina kering. Karena tugas hormon estrogen ini menjaga jaringan yang melapisi dinding vagina agar tetap tebal, elastis, tetap sehat, dan lembab, seperti itu," jelas dokter Saddam Ismail.

Dijelaskan juga bahwa ada beberapa kondisi yang dapat menurunkan kadar hormon Estrogen dalam tubuh.Seperti  kondisi menopause, menjalani terapi kemoterapi, dan sedang melahirkan atau menyusui.

Baca Juga: Ciri-ciri wanita dalam masa subur, salah satunya indra penciuman lebih sensitif

Kondisi lainnya seperti saat sedang mengonsumsi obat-obatan anti estrogen yang biasanya digunakan untuk mengobati kanker payudara dan endometriosis.

Namun terdapat juga kondisi lain yang tidak ada hubungannya dengan penurunan hormon estrogen.

Kondisi tersebut di antaranya mengonsumsi obat antihistamin dan antidepresan.

JUga ada kebiasaan buruk seperti mencuci vagina dengan bahan kimia, suka merokok, stres, olah raga terlalu keras, dan baru mengalami operasi pengangkatan ovarium.*

Editor: Muhlis

Tags

Terkini

Terpopuler