Demi dukungan ke Palestina, Senator Fatima Payman menentang partainya sendiri

- 26 Juni 2024, 19:49 WIB
Senator Fatima Payman menentang partainya demi mengakui Negara Palestina
Senator Fatima Payman menentang partainya demi mengakui Negara Palestina /Instagram/@senatorfatimapayman

WartaBulukumba.Com - Hanya perlu berjalan kaki singkat untuk menyeberangi lantai di Senat. Dari tempat Fatima Payman memulai perjalanannya hingga tempat akhirnya, hanya diperlukan puluhan langkah. Dia memutuskan untuk mengakui Negara Palestina, melawan sikap partainya.

Mengutip Abc.net.au, Senator Partai Buruh itu mengatakan kepada wartawan bahwa setiap langkah "terasa seperti satu mil".

Berdasarkan data di laman Aph.gov.au, Fatimah Payman menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Publikasi serta Wakil Ketua Komite Gabungan Publikasi di Partai Buruh Australia.

Baca Juga: Antara haji dan rasisme Barat: Menelisik universalitas Islam

Perempuan cantik ini menjadi senator berhijab pertama di Australia Barat. Dia menyerukan para gadis muda Muslim untuk mengenakan hijab dengan bangga.

Dia menentang partainya dan memberikan suara bersama Partai Hijau yang menyerukan pengakuan kenegaraan Palestina. Skala tindakannya tidak dapat diukur dengan jumlah langkah.

Di atas kertas, Payman adalah perwujudan dari beberapa orang yang paling terpinggirkan di Australia: Dia muda, dia Muslim, dia mengenakan hijab, dan dia seorang wanita.

Baca Juga: Begini cara militer Israel penjajah menyembunyikan angka kematian serdadunya

Bertubuh kecil, dia menantang mesin partai dan menentang mereka yang ingin dia patuh.

Mantan anggota parlemen Partai Buruh Michael Danby mengatakan “tidak akan terjadi apa-apa” pada Senator Fatima Payman setelah menyeberang lantai untuk mengakui Palestina.

Wakil Perdana Menteri Richard Marles telah mengonfirmasi bahwa Senator Fatima Payman akan tetap di Partai Buruh meskipun dia melanggar protokol saat menyeberang lantai untuk mendukung usulan Partai Hijau untuk mengakui Palestina.

Baca Juga: Armenia akui Negara Palestina bikin 'Israel' geram: Indonesia sambut hangat dan serukan dukungan global

“Saya tidak mengerti Senator Payman – keluarganya melarikan diri dari rezim mengerikan di Afghanistan,” kata Mr Danby kepada pembawa acara Sky News, Chris Kenny.

“Di sini dia di Australia, berjuang mati-matian untuk mendukung para brutalis di Hamas yang menguasai Gaza dan yang melakukan semua kekejaman pada 7 Oktober.”

Siapakah Fatima Payman? 

Ditakik dari laman Alp.org.au, Fatima Payman adalah Senator untuk Australia Barat.

Dia seorang Muslim Australia dengan akar budaya dari Afghanistan. Sebagai anak tertua dari empat bersaudara, dia dibesarkan di pinggiran utara Perth.

Ayah Fatima tiba di Australia sebagai pengungsi dan bekerja keras untuk menghidupi dia, ibunya, dan saudara-saudaranya. Sementara ayahnya bekerja siang malam sebagai asisten dapur, penjaga keamanan, dan sopir taksi, ibunya mengurus keluarga sebelum memulai bisnis kecil sendiri sebagai instruktur mengemudi.

Ayahnya menanamkan pada Fatima nilai-nilai kerja keras dan ketekunan. Dia telah melihat pengalaman ayahnya tercermin dalam kehidupan banyak pekerja yang dia temui selama menjadi penyelenggara di Serikat Pekerja Bersatu.

Pada tahun 2018, Fatima kehilangan ayahnya karena leukemia. Ini adalah titik balik dalam hidup Fatima yang membuatnya benar-benar menghargai perjuangan ayahnya.

Fatima telah menyatakan dirinya untuk mewakili orang-orang seperti ayahnya dan orang Australia lainnya yang bekerja keras, berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan memberikan yang terbaik dalam hidup mereka.

Fatima sangat bersemangat untuk menghilangkan hambatan bagi wanita dan anak muda, serta mendorong mereka untuk menyuarakan pendapat mereka. Fatima ingin memberikan kembali kepada komunitas yang telah memberinya begitu banyak.

Fatima mulai menjadi relawan dengan mengumpulkan dana untuk Penny Appeal Australia sambil mengajar siswa sekolah menengah. Dia bergabung dengan Pusat Edmund Rice untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan keterampilan pemimpin komunitas muda.

Sejak tahun 2017, Fatima telah bekerja sama dengan Polisi WA untuk membantu mereka lebih memahami hambatan yang dihadapi oleh pemuda dan komunitas beragam budaya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah