WartaBulukumba.Com - Di bawah langit Gaza yang muram, malam terbelah oleh kilatan rudal yang gagal. Di tengah reruntuhan, sebuah keluarga berjongkok, berpegangan erat dalam dekapan malam yang dingin. Sang ibu, dengan mata setajam baja, menatap kosong ke arah horizon yang berasap.
Tubuhnya, meski terluka, berdiri kokoh seperti pohon zaitun tua yang menantang badai. Di dekatnya, anak-anaknya seperti burung-burung kecil, terkurung dalam sangkar ketakutan. Tangki-tangki 'Israel', raksasa besi yang merangsek maju, menggilas segala yang hidup.
Dalam rekaman video yang baru dirilis pada Ahad, 30 Juni 2024, pejuang perlawanan Palestina, dengan penuh keberanian, menggunakan kembali rudal 'Israel' yang gagal meledak setelah dijatuhkan di daerah pemukiman mereka.
Baca Juga: Gaza hari ini: Setengah juta rakyat Palestina kelaparan dan tidak ada tempat aman dari bom
Diwartakan Quds News Network, di lingkungan Al-Shuja'iyya, rudal yang sempat dianggap sebagai alat penghancur, berubah menjadi senjata perlawanan. Kilatan ledakan itu membekas di langit malam, membawa serta puluhan nyawa pasukan pendudukan 'Israel'.
Adegan itu begitu ironis, memancarkan keteguhan dan ketabahan yang luar biasa dari mereka yang berjuang di bawah tekanan yang tak terbayangkan.
Pejuang Palestina itu, dengan ketelitian yang penuh risiko, mengubah rudal yang gagal meledak menjadi alat balas dendam, mengirimkan pesan bahwa ketidakadilan dan penindasan akan selalu mendapat perlawanan.
Baca Juga: Jeritan Gaza dalam senyap: Delapan bulan genosida menghabisi hampir 40 ribu jiwa rakyat Palestina
Tank 'Israel' Melindas Wanita Lansia
Di tengah hiruk-pikuk ledakan, suara lain muncul. Suara kesaksian yang memilukan dari Euro-Med Human Rights Monitor.