Kisah-kisah pilu tak terperikan dari Rumah Sakit Al Shifa Gaza

- 2 April 2024, 01:13 WIB
Salah satu bukti kekejaman Zionis di Gaza, sesosok mayat warga Gaza di Kompleks Rumah Sakit Al Shifa Gaza.
Salah satu bukti kekejaman Zionis di Gaza, sesosok mayat warga Gaza di Kompleks Rumah Sakit Al Shifa Gaza. /X.com/@HossamShabat

Baju satu-satunya saudaranya yang paling berharga

Dalam sebuah laporan memilukan dari Khaberni, dalam kenangan yang terkoyak, seorang pria Palestina, Tariq Jibril mengingat detik-detik penuh haru saat ia mengais reruntuhan rumahnya.

Ia menemukan baju saudaranya yang robek, ia berusaha menyelamatkannya dari beban reruntuhan dengan kelembutan.

Baju tersebut, penuh dengan gambar dan kenangan, menjadi peninggalan terakhir yang kini disimpan seperti relik suci, mengingatkan pada kisah Yusuf yang dikenal dalam sejarah.

Baca Juga: Gaza kian hancur namun tetap pantang menyerah

"Muhannad punya banyak gambar di baju ini, bukan karena dia suka, tapi tidak ada yang lain Baju yang biasa beliau pakai setiap lebaran ini menjadi baju yang paling berharga dalam hidup saya, dan bagi saya ini seperti baju Yusuf yang mereka lemparkan pada bapaknya, maka beliau memakainya karena melihat. Muhannad tidak punya banyak baju atau sepatu, begitu pula aku dan saudara-saudaraku... Kami biasa memakai segala sesuatu dari satu sama lain, mengambil apa pun yang ada di depan kami dengan tali. Kami tidak memiliki lemari untuk setiap orang. Kami tidak membutuhkan lemari karena kami sering meletakkan pakaian di tali sebelum dijemur," tulis Tariq Jibril.

Pemandangan menyedihkan juga terlihat dari video yang dibagikan oleh Khaberni, di mana seorang gadis kecil menangis, bukan karena permen, tetapi karena ia mengira fotografer adalah ayahnya yang hilang dalam perang.

Diunggah Quds News Network, sebuah video memperlihatkan seorang tentara Israel Penjajah yang bermain musik di tengah reruntuan dan kesedihan yang melingkupi Rumah Sakit Al-Shifa dan diposting di media sosialnya.

Euro-med ungkap fakta dan data mengejutkan

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med telah menyatakan keterkejutannya atas besarnya pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitarnya di Kota Gaza selama dua pekan.

Perkiraan awal menunjukkan bahwa lebih dari 1.500 warga Palestina, termasuk korban jiwa, korban jiwa, dan orang hilang—setengahnya adalah perempuan dan anak-anak—menjadi korban pembantaian tersebut.

Observatorium juga mencatat bahwa setidaknya 22 pasien meninggal di ranjang rumah sakit akibat pengepungan Israel Penjajah dan perampasan perawatan medis yang disengaja.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah