Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

- 1 Maret 2024, 14:58 WIB
Truk-truk bantuan masuk ke Gaza
Truk-truk bantuan masuk ke Gaza /ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am

Prancis mengatakan semua fakta harus diungkap terkait penembakan lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan.

"Dalam keadaan apa pun, menjadi tanggung jawab penjajah Israel untuk mematuhi aturan hukum internasional dan melindungi distribusi bantuan kemanusiaan kepada populasi sipil," kata juru bicara deputi kementerian luar negeri Prancis, Christophe Lemoine, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari News Sky pada Jumat.

Baca Juga: Serdadu penjajah 'Israel' yang cacat permanen akibat perang di Gaza bisa mencapai 30 ribu orang

IDF membantah 

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan AS masih berusaha menentukan apa yang terjadi dalam insiden konvoi bantuan tersebut.

Juru bicara militer tertinggi IDF, Daniel Hagari, mengatakan pasukannya yang menjaga area tersebut menembakkan tembakan peringatan ke arah kerumunan karena merasa terancam.

"Kami tidak menembaki mereka yang mencari bantuan. Bertentangan dengan tuduhan, kami tidak menembaki konvoi bantuan kemanusiaan, baik dari udara maupun dari darat. Kami mengamankannya agar bisa mencapai utara Gaza," katanya.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah merencanakan pertemuan darurat secara tertutup untuk membicarakan insiden ini.

Perancis mengkritik "tembakan oleh tentara penjajah Israe  terhadap warga sipil yang berusaha mengakses makanan" sebagai tindakan "tidak dapat dibenarkan", dan Presiden AS Joe Biden mengungkapkan kekhawatiran bahwa insiden ini akan menghambat upaya perundingan gencatan senjata sementara dalam konflik antara penjajah Israel dan Hamas.

Organisasi kemanusiaan MSF menyatakan kekecewaan mereka dan mendesak adanya "gencatan senjata segera dan berkelanjutan".

Update korban warga Palestina akibat genosida

Insiden ini terjadi beberapa jam sebelum kementerian kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa lebih dari 30.000 orang, termasuk 21.000 anak-anak dan perempuan, telah menjadi korban jiwa di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Sekitar 7.000 orang dilaporkan hilang dan 70.450 lainnya terluka.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah