WartaBulukumba.Com - Mata cekung dan perut kosong tanpa makanan. Nutrisi yang diterima anak-anak Palestina selama tiga bulan ini adalah ledakan dan kematian. Genosida tanpa henti, kekejaman agresi tak terperikan. Sementara mata dunia hanya menatap nanap.
Semakin memilukan. Anak-anak kecil Palestina di Gaza telah berbaris dalam protes terhadap pemboman di enklave yang dilanda perang dan kekurangan pangan yang berkelanjutan.
Laporan The Independent pada Rabu, 21 Februari 2024, sebuah video menunjukkan sekelompok anak laki-laki dan perempuan yang meminta penghentian pengepungan 'Israel', saat jumlah korban tewas yang dilaporkan di Gaza mendekati 30.000 sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Mereka memegang poster buatan sendiri, berteriak dan memukul tongkat pada panci dan nampan saat mereka berjalan melewati puing-puing dan kendaraan yang hancur di utara Gaza.
Baca Juga: Penjajah 'Israel' berencana memindahkan warga Gaza ke Kongo?
Makanan sangat terbatas
Spanduk yang dipegang oleh anak-anak memiliki tulisan "roti menjadi mimpiku" dan "kami ingin makanan," menurut Anadolu Agency.
"Kami mati kelaparan, kami tidak memiliki apa-apa untuk dimakan, kami dipaksa makan makanan hewan," kata Ayat Ashour, berusia 10 tahun, kepada Anadolu.
"Makanan telah menjadi tidak terjangkau, kami ingin hidup, kami ingin (bantuan) makanan. ... Orang-orang di Jalur Gaza utara tidak menemukan apa-apa untuk dimakan, tidak ada susu untuk anak-anak."
Baca Juga: Warga 'Israel' sendiri mengaku jijik pada pemerintahan Netanyahu terkait genosida