WartaBulukumba.Com - "Tadi kami sedang main! Jangan bilang dia syahid!" Di tengah deru jet tempur Zionis yang mengoyak langit Gaza, terdengar kata-kata ini, sebuah kesaksian menyayat hati dari seorang anak lelaki yang begitu menyayangi adiknya.
Seorang anak di Gaza meratapi adiknya, nyawa yang terenggut oleh bombardir penjajah 'Israel' yang tanpa henti.
Di sebuah Senin yang terbit dalam kelam debu perang seperti biasa, 22 Januari 2024, terdengar ucapan memohon belas kasihan menggema ke langit, "Yaa Rabb, yaa Rabb... Dokter, bangunkan dia. Bangunkan anakku!"
Pemandangan memilukan itu terlihat dalam sebuah video lainnya yangberedar do meda sosial. Seorang ibu di Gaza membopong jasad anaknya sambil berurai air mata.
Baca Juga: Hari ke 100 perang di Gaza: Ini pesan Abu Ubaidah kepada 2 miliar Muslim sedunia
Zionis terus menyasar rumah ibadah dan warga sipil
Zionis 'Israel' telah menghancurkan 1000 masjid selama 108 hari agresinya di Gaza, dan membunuh sedikitnya 100 orang mubaligh.
Selama periode agresi yang sama, Zionis 'Israel' telah membunuh lebih dari 11 ribu anak Gaza. Ribuan kaum ibu juga menjadi korban.
Namun, dalam keputusasaan ini, ada pula cerita ketabahan. Allah yang Maha Berkehendak menetapkan kelahiran 20 ribu bayi selama masa yang sama.
Baca Juga: Update Timur Tengah membara: Gaza, Tepi Barat, Yaman dan Laut Merah