Network
WartaBulukumba.Com - Terdengar letusan. Beberapa serdadu Zionis bergerak, berjalan mengendap-endap lalu melepaskan tembakan dari senapan serbu Travor di tangan mereka. Namun di sana tidak ada satu pun lawan. Hanya ada sebuah bangunan yang temboknya retak dan sobek di sana -sini, tanpa ada secuil pun balasan tembakan dari arah 'musuh'.
Adegan itu terlihat dalam sebuah video yang dirilis militer penjajah 'Israel' baru-baru ini. Sebuah video yang menunjukkan klaim mereka sebagai salah satu pertempuran melawan pejuang Hamas di Gaza.
Namun sangat jauh berbeda dengan puluhan video rekaman pertempuran yang dirilis Brigade Al Qassam Hamas dan milisi mujahidin lainnya. Video-video itu memang memuat bukti rekaman penghancuran kendaraan lapis baja dan membantai serdadu Zionis.
Pakar militer, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa baik tanda suara maupun posisi tentara dalam video yang dirilis IDF membuktikan bahwa tentara penjajah 'Israel' sendirian di “medan perang”, yang tampak seperti sekolah.
Baca Juga: Genosida atas warga sipil Palestina disebut Zionis sebagai 'serangan militer'
Hanya dokumentasi 'drama'
Bagi pakar militer Fayez Al-Duwairi, video tersebut hanya 'drama' untuk menghibur kaum pro Zionis di seluruh dunia bahwa mereka berani dalam pertempuran di darat, tidak bersembunyi di dalam tank.
Realita di lapangan, pada akhirnya serdadu IDF yang mendekam dalam tank-tank sebenarnya menunggu giliran diledakkan oleh roket Al Yassin 105 dan Tandum milik Al Qassam Hamas.
Video itu pun seketika viral pada Sabtu, 9 Desember 2023. Salah satu media yang me-repost unggahan video IDF itu adalah Quds News Network di X.
