WartaBulukumba - Masalah berat masih mendera Sri Lanka setelah presiden terdahulu, Gotabaya Rajapaksa kabur setelah 'dikudeta' oleh rakyatnya sendiri.
Masa transisi adalah masa terberat bagi negara manapun. Telah meletus sejumlah titik kerusuhan di negeri itu.
Dilansir dari Al Jazeera pada KAmis, 21 Juli 2022, Presiden Sri Lanka yang baru, Ranil Wickremesinghe telah menjalani pelantikan resmi sebagai presiden eksekutif kedelapan Sri Lanka pada sebuah upacara di Parlemen di ibukota, Kolombo.
Baca Juga: Serangan gelombang panas ekstrem bagai 'neraka' di Inggris dan Eropa Utara
Setelah memeriksa pengawal kehormatan bersama ketua parlemen di pintu masuk kompleks parlemen, Ranil Wickremesinghe memasuki parlemen pada hari Kamis untuk mengambil sumpah jabatan di hadapan ketua hakim.
Dua pendahulunya, Mahinda Rajapaksa dan Maithripala Sirisena, termasuk di antara yang hadir.
Wickremesinghe menggantikan Gotabaya Rajapaksa, yang terpaksa meninggalkan negara itu dalam menghadapi protes selama berbulan-bulan atas krisis ekonomi yang melumpuhkan.
Baca Juga: Joe Biden berharap integrasi Israel pada KTT Arab di Saudi
Dia diangkat sebagai penjabat presiden karena Rajapaksa tidak ada yang melarikan diri ke Maladewa dan kemudian ke Singapura. Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya pada 14 Juli setelah mencapai Singapura.