Aturan baru pemilik Facebook Meta Platforms membuat marah Rusia

- 12 Maret 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi - Meta Platforms.
Ilustrasi - Meta Platforms. /REUTERS/Dado Ruvic./

Presiden Meta Global Affairs Nick Clegg menanggapi setelah tindakan pemerintah Rusia dengan pernyataan tweet yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk melindungi hak berbicara sebagai ekspresi pembelaan diri yang bereaksi terhadap invasi ke Ukraina dan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku untuk Ukraina.

"Jika kami menerapkan kebijakan konten standar kami tanpa penyesuaian apa pun, kami sekarang akan menghapus konten dari warga Ukraina biasa yang mengungkapkan perlawanan dan kemarahan mereka pada pasukan militer yang menyerang, yang akan dianggap tidak dapat diterima," tulis Clegg.

Baca Juga: Pembicaraan nuklir Iran tersandung tuntutan Rusia yang belum selesai

"Kami tidak bertengkar dengan orang-orang Rusia. Tidak ada perubahan sama sekali dalam kebijakan kami tentang ujaran kebencian sejauh menyangkut orang-orang Rusia," tambahnya.

Meta mengizinkan postingan semisal "kematian bagi penjajah Rusia," meskipun itu tidak akan mengizinkan seruan untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil Rusia.

Meta mengatakan perubahan sementara itu bertujuan untuk memungkinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturannya.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah