WartaBulukumba - Rusia telah mewujudkan 'hajat' dengan invasi ke Ukraina.
Dunia global terkejut dan menyorot apa yang sedang terjadi di Ukraina. Sebuah serangan militer yang dinilai terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
Turki tidak dapat menghentikan kapal perang Rusia yang mengakses Laut Hitam melalui selatnya, seperti yang diminta Ukraina, karena klausul dalam pakta internasional yang memungkinkan kapal untuk kembali ke pangkalan mereka, kata menteri luar negeri Turki pada hari Jumat.
Baca Juga: Moskow memperingatkan media agar hanya mempublikasikan informasi dari sumber resmi Rusia
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Jumat 35 Februari 2022, Ukraina telah meminta Turki untuk memblokir kapal perang Rusia melewati selat Dardanelles dan Bosphorus yang mengarah ke Laut Hitam, setelah Moskow pada hari Kamis meluncurkan serangan besar-besaran
Pasukan Rusia mendarat di pelabuhan Laut Hitam dan Azov Ukraina sebagai bagian dari invasi.
Di bawah Konvensi Montreux 1936, Turki memiliki kendali atas selat dan dapat membatasi perjalanan kapal perang selama masa perang atau jika terancam, tetapi permintaan tersebut telah menempatkan anggota NATO dalam posisi yang sulit karena mencoba untuk mengelola komitmen Barat dan hubungan dekat dengan Rusia.
Baca Juga: Penduduk Kyiv disuruh membuat bom molotov sembari menunggu serangan Rusia