WartaBulukumba - Di bawah mantel musim dingin dan serangan militer Rusia ke Kyiv, penduduk sipil diberitahu untuk membuat bom molotov.
Pada hari Jumat penduduk sipil harus berlindung di tempat penampungan darurat dan ruang bawah tanah.
Rudal menghantam Kyiv semalam dan sirene serangan udara meraung, meningkatkan ketakutan di antara penduduk sipil yang tidak melarikan diri dari kota berpenduduk 3 juta itu pada hari Kamis.
Baca Juga: Ukraina memohon bantuan saat rudal Rusia menggempur Kyiv
“Buat bom Molotov, netralkan penjajah!,” kata Kementerian Pertahanan, dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Jumat 25 Februari 2022.
Sementara pemerintah setempat mengatakan kepada orang-orang di daerah Obolon barat laut kota untuk menjauh dari jalanan karena peretmpuran semakin mendekat.
Sejumlah penduduk sipil mengungsi di stasiun kereta bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan serangan udara, atau bergegas ke ruang bawah tanah blok apartemen atau bangunan lain ketika peringatan serangan udara dibunyikan.
Baca Juga: Uni Eropa akan selesaikan sanksi Rusia dengan mempertimbangkan biaya perang
"Anak-anak ketakutan, mereka menangis dan bertanya 'Bu, apakah kita semua akan mati?'," kata Alla, seorang wanita berusia 40-an.