Polling Pilpres AS 2024, Donald Trump kalahkan Joe Biden

- 7 November 2021, 14:00 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. /REUTERS/Rachel Mummey

WartaBulukumba - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungguli Presiden Joe Biden dalam 'pemilihan ulang potensial'.

Hal itu berdasarkan sebuah polling terbaru yang digelar Emerson College. Polling tersebut menanyakan kepada pemilih ihwal siapa yang akan mereka dukung jika Pilpres AS 2024 dihelat hari ini.

Dilansir WartaBulukumba.com dari boston.cbslocal.com, Joe Biden memenangkan suara populer atas Trump 51%-47% pada tahun 2020.

Baca Juga: Joe Biden tunjuk diplomat veteran untuk tangani pengungsi Afganistan

Namun jajak pendapat yang dilakukan tepat satu tahun setelah Hari Pemilihan menemukan Trump unggul 45% hingga 43%, yang berada dalam margin of error. Sebelas persen pemilih yang disurvei mengatakan mereka akan memilih orang lain.

“Dengan lebih dari sepersepuluh pemilih menyuarakan dukungan untuk orang lain dalam pertarungan Trump-Biden lainnya, 2024 mungkin dapat menyaksikan kandidat pihak ketiga mencapai dukungan 15% yang diperlukan untuk naik ke panggung debat,” direktur jajak pendapat Emerson College Spencer Kimball mengatakan.

Jajak pendapat menunjukkan pemilih pedesaan mendukung Trump 62% hingga 30%, pemilih perkotaan lebih memilih Biden 52% hingga 36% dan hampir terbagi rata di antara pemilih pinggiran kota.

Baca Juga: Joe Biden sebut Israel punya hak untuk mempertahankan diri, Hamas kirim surat kepada Jokowi

Emerson juga menemukan bahwa peringkat persetujuan Biden tergelincir. Lima puluh persen dari mereka yang disurvei tidak menyetujui kinerja Biden, dengan 41% menyetujui. Peringkat persetujuannya turun lima poin sejak September dan delapan poin sejak Februari.

Meskipun Donald Trump belum secara resmi mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden AS pada 2024, namun polling terbaru tersebut menyatakan bahwa Trump lebih unggul daripada Joe Biden.

Jajak pendapat yang dirilis oleh Emerson College pada Jumat, 5 November 2021 itu menunjukkan Donald Trump berhasil mengalahkan Joe Biden dengan angka tipis dalam pertarungan hipotetis.

Baca Juga: Suriah mendesak Joe Biden untuk tidak mengikuti 'hukum rimba'

Dalam hasil tersebut, meskipun baik Donald Trump maupun Joe Biden tidak didukung oleh mayoritas pemilih, namun mantan Presiden AS itu unggul 2 poin dari presiden saat ini, Biden.

Newsweek, menurut data survei Emerson terbaru, Trump didukung oleh 45 persen pemilih terdaftar, sementara Biden hanya didukung oleh 43 persen.

Sementara itu, 11 persen pemilih terdaftar mengatakan mereka ingin memilih "orang lain", dan hanya 1 persen mengatakan mereka tetap "bingung".

Baca Juga: Punya Surat buat Joe Biden, Wanita Lansia ini ditangkap

Jajak pendapat baru Emerson itu dilakukan dari 3 hingga 4 November dengan margin kesalahan plus atau minus 3 poin persentase.

Khususnya, kesenjangan antara Trump dan Biden sedikit melebar sejak Emerson melakukan jajak pendapat serupa pada awal September.

Survei sebelumnya menunjukkan Trump memimpin Biden hanya dengan 1 poin persentase. Namun, baik Partai Republik maupun Demokrat didukung oleh lebih banyak pemilih terdaftar pada saat itu.

Baca Juga: Pesan Joe Biden kepada China: AS tak akan hentikan Operasi Militer di Laut Natuna Utara

Trump didukung oleh 47 persen dibandingkan dengan 46 persen yang mendukung Biden. Pada bulan ini, dukungan Trump telah menurun 2 poin sementara Biden turun 3 poin.

Jajak pendapat Emerson juga menunjukkan bahwa peringkat persetujuan Biden terus menurun, sementara peringkat ketidaksetujuannya melonjak ke atas. Pada bulan September, 46 persen pemilih terdaftar menyetujui Biden sementara 47 persen tidak setuju.

Sekarang pada awal November, hanya 41 persen yang mengatakan mereka menyetujui presiden sementara 50 persen menimpali ketidaksetujuan mereka.

Baca Juga: Joe Biden tetap menyimpan Chevrolet Corvete Stingray dan menganggapnya keluarga

Diketahui, persetujuan Biden telah menurun paling banyak di antara pemilih kulit hitam, yang pada bulan Februari, hampir tiga perempat (72 persen) mendukung presiden.

Data jajak pendapat terbaru menunjukkan penurunan 20 poin di antara pemilih kulit hitam, menjadi hanya 52 persen.***

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah