Harga minyak memperparah kerugian tsunami Covid-19 di India

- 14 Mei 2021, 22:35 WIB
Ilustrasi kilang minyak.
Ilustrasi kilang minyak. /SatyaPrem from Pixabay

Baca Juga: Masker dan doa di tengah pandemi dan perang

Lebih dari 4.000 kematian COVID-19 di India untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis karena infeksi tetap di bawah 400.000, dengan para ahli tidak yakin kapan jumlahnya akan mencapai puncaknya.

Di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden meyakinkan pengendara bahwa pasokan bahan bakar harus mulai kembali normal akhir pekan ini, bahkan ketika lebih banyak pompa bensin kehabisan bensin di seluruh Tenggara hampir seminggu setelah serangan dunia maya terhadap pipa bahan bakar utama negara itu.

Harga berada di bawah tekanan karena lonjakan harga komoditas yang lebih luas, kekurangan tenaga kerja dan data harga konsumen AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan minggu ini memicu kekhawatiran inflasi yang dapat memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. 

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB akan bahas terbuka masalah Israel-Palestina

Kenaikan suku bunga biasanya meningkatkan dolar AS, yang pada gilirannya menekan harga minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

India mencatat lebih dari 4.000 kematian COVID-19 untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis karena infeksi tetap di bawah 400.000, dengan para ahli tidak yakin kapan jumlahnya akan mencapai puncaknya. 

Di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden meyakinkan pengendara bahwa pasokan bahan bakar harus mulai kembali normal akhir pekan ini, bahkan ketika lebih banyak pompa bensin kehabisan bensin di seluruh Tenggara hampir seminggu setelah serangan dunia maya terhadap pipa bahan bakar utama negara itu.***

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah