Network
WartaBulukumba - Malam penuh api pada Senin 22 Maret 2021, api tiba-tiba memancar berokbar-kobar. Tanpa ampun si jago merah melahap kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh.
Api menerobos kamp Balukhali dekat kota tenggara Cox's Bazar, ribuan gubuk menjelma debu.
Orang-orang menghambur berlari menyelamatkan diri dan harta mereka yang tak seberapa.
Baca Juga: Bapak-bapak polisi di Bulukumba kembali diinjeksi
“Semuanya telah pergi. Ribuan orang tanpa rumah,” kata Aman Ullah, seorang pengungsi Rohingya dari kamp Balukhali.
"Api dapat dikendalikan setelah enam jam, tetapi beberapa bagian kamp terlihat berasap sepanjang malam," lanjutnya.
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, setidaknya 16 raga yang tak memiliki rumah, kini tak lagi memiliki jiwa. Mereka tewas dalam insiden itu. 400 lainnya masih dinyatakan hilang menurut laporan badan pengungsian PBB pada Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga: Walhi Sulsel soroti kinerja pemerintah Sulsel dalam mengelola sampah
“Ini sangat besar, sangat menghancurkan,” kata Johannes Van der Klaauw dari UNHCR, melalui panggilan virtual dari Dhaka, Bangladesh.
