Laut Merah membara! AS dan Inggris serang milisi Houthi di Yaman

12 Januari 2024, 12:59 WIB
Kapal perusak berpeluru kendali USS Mason (DDG 87) berlayar bersama kapal perusak kelas Murasame Jepang Akebono (DD 108) di Teluk Aden pada 25 November 2023. Pada hari Senin, Iran mengirimkan kapal perang ke wilayah itu setelah helikopter Angkatan Laut AS menenggelamkan 3 kapal kecil Houthi.* /PFC3 Samantha Alaman/U.S. Navy/UPI

WartaBulukumba.Com - Di tengah langit yang mendung di atas Laut Merah, dentuman jet tempur dan siluet rudal Tomahawk mengepul, mengungkapkan babak baru dalam konflik yang membelah Timur Tengah. Amerika Serikat dan Inggris, dua kekuatan Barat, menyerang milisi Houthi di Yaman, membalas serangan kelompok tersebut di jalur laut krusial.

Seperti diketahui, ombak Laut Merah dalam badai geopolitik ini sudah dimulai sejak milisi Houthi menegaskan keberpihakan pada rakyat Palestina dan mengecam genosida yang dilakukan Zionis atas Gaza.

Diwartakan AFP pada Jumat, 12 Januari 2024, saksi mata di berbagai kota Yaman melaporkan serangan udara intensif, membawa dampak signifikan pada wilayah yang telah lama dilanda konflik.

Baca Juga: Bela Palestina, milisi perlawanan di Irak menyerang pangkalan militer AS

Serangan AS lebih dari sekadar respons terhadap aksi Houthi

Houthi, kelompok yang sebagian besar wilayahnya dikontrol oleh Yaman, telah meningkatkan serangan mereka terhadap rute laut internasional sejak konflik Gaza pecah, sebuah langkah yang mereka ambil sebagai bentuk protes terhadap serangan 'Israel' ke Gaza.

Serangan yang dilancarkan AS dan Inggris, sementara itu, lebih dari sekedar respons terhadap aksi militer Houthi.

Ini merupakan eskalasi dalam permainan kekuasaan di Timur Tengah, yang diprediksi para pengamat secara global, berujung pada konflik yang lebih luas, melibatkan AS, Zionis 'Israel', Iran, dan sekutu regional mereka.

Baca Juga: Terungkap sedikitnya 12.500 serdadu penjajah 'Israel' cacat permanen akibat perang di Gaza

Iran peringatkan PBB

Keputusan AS untuk mengambil tindakan militer di Yaman tidak hanya memperburuk situasi yang sudah tegang di Timur Tengah, tetapi juga menunjukkan kompleksitas hubungan internasional yang terus berubah.

Iran, yang sejak lama dianggap sebagai pendukung Houthi, telah mengirimkan surat peringatan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Surat dari Teheran ini mengecam campur tangan AS di Timur Tengah sebagai faktor yang meningkatkan ketidakstabilan.

Mereka mengklaim bahwa tindakan AS membahayakan perdamaian regional dan merupakan upaya mengalihkan perhatian dunia dari masalah sebenarnya: serangan Israel ke Gaza.

Dalam surat yang dikutip dari laman resmi Perwakilan Iran di PBB, terdapat sebuah pesan yang jelas dan mendalam: AS dan 'Israel' menggunakan tuduhan terhadap Iran di Laut Merah sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian global dari "serangan barbar" yang mereka lakukan terhadap warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Sebelumnya, seperti diberitakan The Guardian, ditanya tentang kemungkinan serangan AS terhadap Houthi di Yaman, juru bicara keamanan nasional, John Kirby, mengatakan: "Saya tidak akan memberikan sinyal terlebih dahulu tentang tindakan kami di sini. Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan, untuk menanggulangi dan mengalahkan ancaman yang terus-menerus dilakukan Houthi terhadap pengiriman komersial di Laut Merah."

Pada hari Rabu, Antony Blinken, Sekretaris Negara AS, mengatakan "akan ada konsekuensi" menyusul serangan Houthi - sementara Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, memberitahu para jurnalis untuk "perhatikan ruang ini".***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler