Review film 'The Last Witch Hunter' di Bioskop Trans TV: Pertarungan terakhir penentu nasib umat manusia

- 8 Mei 2024, 16:40 WIB
Cuplikan adegan Film The Last Witch Hunter yang ditayangkan di TransTV.
Cuplikan adegan Film The Last Witch Hunter yang ditayangkan di TransTV. /IMDb

WartaBulukumba.Com - Berbaurnya para penyihir ke dalam masyarakat modern tidak hanya menimbulkan pertanyaan tentang koeksistensi, tetapi juga tentang bagaimana mereka mempertahankan warisan dan kekuatan magis mereka. Film "The Last Witch Hunter" tidak hanya sekadar film fantasi-action yang menampilkan pertarungan epik antara ksatria dan penyihir.

Film ini mengungkapkan sebuah rahasia besar: keberadaan penyihir di tengah kehidupan modern. Pengungkapan ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga membuka pintu ke dunia yang penuh misteri dan intrik.

 

Dilema ini memberikan lapisan emosional yang lebih dalam pada cerita, menunjukkan bahwa penyihir juga memiliki perjuangan dan keinginan yang mirip dengan manusia biasa.

Baca Juga: Review film 'Tuhan, Izinkan Aku Berdosa': Dilema moral Muslimah yang mendamba cahaya dalam gulita

Para penyihir berbaur dengan masyarakat. Mereka bekerja, berinteraksi, dan hidup di antara kita, menyembunyikan identitas sejati mereka. Film ini mengeksplorasi bagaimana penyihir ini menjalankan kehidupan ganda, menyeimbangkan kekuatan magis mereka dengan kebutuhan untuk tetap tidak terdeteksi.

Kehidupan ganda ini tidaklah mudah. Penyihir menghadapi dilema identitas yang mendalam, terpecah antara dunia magis yang menuntut kesetiaan dan dunia manusia yang menawarkan kesempatan untuk hidup normal. Konflik internal ini menjadi tema utama dalam film, menunjukkan bahwa penyihir bukan hanya makhluk magis, tetapi juga individu dengan keinginan dan ketakutan yang nyata.

Interaksi antara penyihir dan manusia biasa menambahkan lapisan kompleksitas pada narasi. Meskipun hidup berdampingan, hubungan ini sering kali diwarnai oleh ketidakpercayaan dan ketegangan. Film ini menggambarkan dinamika hubungan ini dengan nuansa yang kaya, menunjukkan bahwa dunia penyihir tidak hanya hitam dan putih.

Baca Juga: Review film The Architecture of Love: Kisah seorang novelis yang terperangkap dalam labirin cinta di New York

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah