23 fakta unik Rhoma Irama selama 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut

- 12 Desember 2021, 15:16 WIB
23 fakta unik Rhoma Irama, 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut
23 fakta unik Rhoma Irama, 'berkelana' dalam revolusi musik Dangdut /Tangkapan layar YouTube.com/Cobaz TV

WartaBulukumba - Rhoma Irama bagai 'magma' dalam setiap konser musik bersama Soneta, outdoor maupun indoor.

Si Raja Dangdut lahir 75 tahun silam atau tepat tanggal 11 Desember 1946.

Si Raja Dangdut mulai 'berkelana' dalam dunia hiburan sebagai bintang film dalam film anak-anak berjudul Djendral Kantjil.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Rela' Rhoma Irama, tentang cinta dan kecewa

Karier alam dunia musik sudah diintis Rhoma Irama sejak usia 11 tahun.

Sepanjang kariernya dalam dunia musik, Rhoma sudah menjadi penyanyi, gitaris, dan juga musisi sekaligus. Selain itu, ia juga mulai mendirikan band.

Band pertama yang ia dirikan adalah band Tornadi yang didirikan bersama Benny Muharam dan tiga orang lainnya pada 1959.

Kemudian, pada ulang tahunnya ke 24, 11 Desember 1970 Rhoma mendirikan Soneta Group, sebuah grup musik genre dangdut.

Baca Juga: Inilah beberapa merk gitar yang pernah dipakai Rhoma IramaBaca Juga: Inilah beberapa merk gitar yang pernah dipakai Rhoma Irama

Soneta Group menjadi salah satu pijakan besar Rhoma meraih banyak kesuksesan dalam dunia musik.

Dalam catatan sejarah dunia musik tanah air, Rhoma pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Pada awalnya, Rhoma tidak ingin karyanya banyak terpublikasi, tetapi justru ia sudah terseret sangat jauh dalam dunia hiburan.

Banyak orang menyebut musik yang dibawa oleh Rhoma adalah musik dangdut, tetapi Rhoma lebih senang menyebut musik yang dibawanya adalah irama Melayu.

Baca Juga: Narkoba kembali menggerogoti, Ridho Rhoma diamankan polisi

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan sebuah semboyan, yaitu Voice of Moslem.

Banyak fakta unik seputar sosok dan karir Rhoma Irama. Baerikut fakta unik Si Raja Dangdut, dirangkum WartaBulukumba.com dari pelbagai sumber.

1. Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya merupakan Komandan Gerilyawan Garuda Putih pada zaman kemerdekaan. Ia memberi nama “Irama” karena bersimpati dengan grup sandiwara asal Jakarta “Irama Baru” yang pernah diundang menghibur pasukannya di Tasikmalaya.

2. Ketika duduk di kelas 4 SD, Bing Slamet membawanya tampil dalam show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di Manggarai.

3. Ia belajar silat Cingkrik dengan Pak Rohimin di Kebon Jeruk dan silat Sigundel di jalan Talang Jakarta.

4. Di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya.

5. Di SMA, ia membentuk Band Gayhand.

6.Pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, SMA St. Joseph di Solo dan akhirnya menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, lulus tahun 1964.

7. Masa SMA di Solo, ia melewati masa-masa sangat pahit. Ia menjadi pengamen di jalanan kota Solo.ia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito.

8. Sempat Kuliah di Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Namun hanya bertahan setahun karena ketertarikannya pada musik yang besar.

9. Selain penyanyi Orkes Melayu Candraleka dan Indraprasta, Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan Varia Irama Melody.

10. Pergaulan Rhoma dengan music mempertemukannya dengan pimpinan band perempuan Beach Girls, Veronica Agustina Timbuleng dan menikahinya tahun 1972.

11. Pemerintah Orde Baru dengan alasan politik melarangnya tampil di TVRI selama 11 tahun. Hal tersebut merupakan dampak atas lagu-lagunya yang menyindir pemerintah.

12. Rhoma membintangi film, seperti; Oma Irama Penasaran (1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Oma Irama Berkelana I (1978), Oma Irama Berkelana II (1978), Begadang (1978), Raja Dangdut (1978), Cinta Segitiga (1979), Camelia (1979), Perjuangan dan Doa (1980), Melodi Cinta Rhoma Irama (1980), Badai di Awal Bahagia (1981), Satria Bergitar (1984), Cinta Kembar (1984), Pengabdian (1985), Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985), Menggapai Matahari I (1986), Menggapai Matahari II (1986), Nada-nada Rindu (1987), Bunga Desa (1988), Jaka Swara (1990), Nada dan Dawah (1991), serta Tabir Biru (1994), diteruskannya dengan penerbitan soundtrack yang laris manis.

13. Film berjudul Satria Bergitar menelan biaya Rp 750 juta (padahal itu tahun 1984).

14. Rhoma tidak pernah makan uang dari hasil film, hanya dari hasil penjualan kaset. Uang hasil film disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja dan perbaikan kampung.


15. Sepanjang karirnya, di tahun 1980an, Rhoma Irama sudah dua kali hampir mati saat konser, saat dirinya kesetrum kabel listrik yang melintas di panggung.

16. Rhoma Irama banyak dijadikan bahan rujukan penelitian. Ada sekitar 7 skripsi tentang dirinya dan musik yang telah dihasilkan.

17. William H. Frederick, Doktor Sosiologi, Universitas Ohio, AS pada 1985, dalam tesisnya, Rhoma Irama and The Dangdut Style: Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture menyebutkan :Rhoma Irama adalah revolusioner dalam dunia musik Indonesia. Bila di dunia musik Amerika sosok Mick Jagger sangat berpengaruh, di Indonesia, bandingan sosok yang sepadan dengannya ada pada figur “Rhoma Irama".

18. Akhir April 1994, Rhoma Irama menanda tangani MoU dengan Tanaka dari Life Record Jepang di Tokyo. Sebanyak 200 buah judul lagunya direkam ke dalam bahasa Inggris dan Jepang,diedarkan di pasar Internasional.

19. MURI memasukkan Rhoma dan Elvy sebagai raja dan ratu dangdut Indonesia, jauh sebelum itu, di tahun 1985, majalah Asia Week telah menempatkan Rhoma Irama sebagai Raja Musik Asia Tenggara.

20. Lagu 135.000.000 adalah satu-satunya lagu di Indonesia yang judulnya berubah-ubah setiap tahun. Rhoma pernah menyanyikannya menjadi 165.000.000 pada pertunjukan Indonesia Musik Festival di Istora Senayan, menjadi 185.000.000 pada pertunjukan Semarak Dangdut di Ancol dan belakangan menjadi 200.000.000 sesuai dengan perkembangan data jumlah penduduk Indonesia.

21. Gitar-gitar yang dipakai Rhoma selalu setingkat lebih baik dari pada gitar-gitar yang digunakan para gitaris Indonesia. Salah satu gitar terbaiknya gitar headless, Steinberger yang merupakan gitar wireless pertama di dunia. Menurut Alm. Benny Muharram (kakak kandung Rhoma), salah satu gitar berharga 200 juta perbuah yang dibeli tahun1996. Padahal Rhoma Irama memiliki 5 buah gitar Steinberger yang dipakai sejak 80an.

22. Ia terlibat dalam dunia politik. Di masa Orde Baru, sempat jadi maskot PPP, setelah dimusuhi Pemerintah Orde baru karena menolak gabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik, sebelum terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis tahun 1993.

23. Menikahi Ricca Rachim, seorang wanita Nasrani yang kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya. Mereka berdua bermain dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Sampai saat ini Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.***

 

 

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah