WartaBulukumba - Teho dan musik tekno berkawan sejak dulu sampai menemukan tempat yang tidak biasa untuk mengakhiri jeda pandemi.
Musisi Prancis ini telah mencapai nada tinggi dari puncak 3.000 meter (9.843 kaki) di Pegunungan Alpen Swiss. Dari ketinggian itu ia pun telah menggelindingkan sebuah paradigma baru bagi siapa saja tentang bagaimana mencari tahu cara lain untuk membuat orang bermimpi.
Teho menantang suhu di bawah nol derajat untuk tampil dari platform kecil di tempat Glacier 3000 di puncak Scex Rouge, sebuah gunung di barat daya Swiss.
Baca Juga: Refly Harun dan kesaksian intelektualitas
Dia juga harus mengatasi rasa takutnya akan ketinggian.
"Saya agak takut ketinggian jadi beberapa momen pertama di atas panggung, tanpa penghalang apa pun, benar-benar istimewa - sampai saya berhasil sepenuhnya menikmati pemandangan."
"Namun, begitu saya mulai bermain, saya segera merasa nyaman, jadi saya bisa menikmati momen itu sepenuhnya."
Baca Juga: Liverpool terus mendekati zona empat besar Liga Inggris
DJ dari Montpellier di Prancis mengatakan dia belum pernah tampil di tempat yang tidak biasa, dikelilingi oleh pegunungan Matterhorn, Mont Blanc dan Eiger.