Sinopsis The Da Vinci Code: Mengungkap kode dan rahasia di balik karya-karya Leonardo da Vinci

28 Februari 2024, 20:24 WIB
The Da Vinci Code /Rotten Tomatoes

WartaBulukumba.Com - Di sebuah ruang yang sunyi, dihiasi dengan peninggalan sejarah dan seni, tragedi yang mengguncang dunia terungkap. Seorang pria tua, Jacques Saunière, ditemukan tewas di Museum Louvre, menyisakan pesan misterius yang akan menggoyahkan fondasi kepercayaan umat manusia. Inilah adegan pembuka "The Da Vinci Code", sebuah film yang telah memikat dan memprovokasi pemikiran penonton di seluruh dunia.

Dijadwalkan tayang di Bioskop Trans TV pada hari ini, Rabu 28 Februari 2024, pukul 21.00 WIB, film bergenre thriller yang dirilis pada tahun 2006 ini disutradarai oleh Ron Howard.

Dibintangi oleh para aktor ternama seperti Tom Hanks, Audrey Tautou, dan Ian McKellen, film ini merupakan adaptasi dari novel terkenal karya Dan Brown yang berjudul sama.

Baca Juga: The Last Witch Hunter: Keabadian dan kutukan Kaulder

Sinopsis The Da Vinci Code

"The Da Vinci Code" membuka tabirnya dengan kematian misterius Saunière, yang memicu rangkaian peristiwa seru dan penuh teka-teki.

Robert Langdon, seorang profesor simbologi yang diperankan oleh Tom Hanks, dan Sophie Neveu, seorang kriptolog yang dibawakan oleh Audrey Tautou, terjun dalam petualangan melintasi Eropa untuk mengungkap kode dan rahasia yang tersembunyi di balik karya-karya Leonardo da Vinci.

Dari Paris hingga London, mereka menelusuri jejak yang tidak hanya menguji kecerdasan, tetapi juga keberanian mereka dalam menghadapi kebenaran yang mungkin mengubah sejarah umat manusia.

Baca Juga: Sinopsis film Gun Shy: Mantan rocker dalam komedi aksi

Tema-tema yang diangkat dalam film ini beragam, mulai dari pencarian kebenaran, konflik antara agama dan ilmu pengetahuan, hingga pertanyaan tentang asal-usul kepercayaan.

Film ini tidak hanya sekadar cerita misteri, tapi juga sebuah eksplorasi tentang bagaimana sejarah dapat ditulis dan diinterpretasikan.

"The Da Vinci Code" membawa kita ke dalam labirin karakter yang rumit dan menarik. Robert Langdon, yang diperankan dengan brilian oleh Tom Hanks, menggambarkan sosok intelektual yang tenang namun penuh determinasi.

Baca Juga: Sinopsis Brick Mansions: Detroit kota maut bagi polisi

Penampilan Hanks yang kharismatik menambah kedalaman pada karakter Langdon, membuatnya tidak hanya sebagai pahlawan cerita, tetapi juga sebagai pemikir yang mendalam.

Di sisi lain, Audrey Tautou sebagai Sophie Neveu memberikan kontras yang menarik. Karakternya yang cekatan dan penuh misteri menyempurnakan dinamika dengan Langdon. Tautou dengan apik menyampaikan kecerdasan dan keberanian Sophie, menjadikannya lebih dari sekedar pendamping; ia adalah kekuatan pendorong dalam pencarian mereka.

Sir Leigh Teabing, yang diperankan oleh Ian McKellen, menambahkan nuansa cerita dengan penampilannya yang cerdas dan sedikit eksentrik. Karakternya memperkaya narasi dengan perspektif sejarah yang mendalam dan seringkali ironis.

Gaya Sutradara dan Visual

Ron Howard, sutradara film ini, dengan cermat mengatur alur cerita yang kompleks dan penuh teka-teki ini. Gaya penyutradaraannya yang dinamis berhasil menghidupkan novel Dan Brown dalam bentuk visual yang menawan.

Penggunaan simbolisme, terutama dalam adegan yang menampilkan karya-karya Leonardo da Vinci, memberikan lapisan tambahan pada narasi. Howard mengelola tensi dan misteri dengan ahli, menjaga penonton tetap terpikat sepanjang film.

Visualisasi film ini juga patut diacungi jempulang. Setiap lokasi, dari interior Museum Louvre yang megah hingga pemandangan kota Paris dan London, semuanya dipilih dan diatur dengan teliti untuk menambah kedalaman cerita. Penggunaan cahaya dan bayangan menambahkan suasana misterius dan suspense yang kental.

Sejak dirilis, "The Da Vinci Code" telah menimbulkan berbagai reaksi, baik pujian maupun kritik. Di satu sisi, film ini dipuji karena adaptasinya yang setia pada novel dan penampilan aktor yang kuat. Namun, di sisi lain, film ini juga mengundang kontroversi, terutama dari kalangan gereja dan beberapa kritikus yang mempertanyakan akurasi sejarah dan teologisnya.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler