Revitalisasi warisan kuliner di Bulukumba: Strategi pengembangan kue jipang di Desa Bajiminasa

- 24 April 2024, 07:59 WIB
Ilustrasi kue jipang -
Ilustrasi kue jipang - /WartaBulukumba.Com

Baca Juga: Geliat petani aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba merengkuh DAS Balangtieng dalam gerakan hijau dan koperasi

Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, bersama pengusaha kue jipang tradisional di Desa Bajiminasa/WartaBulukumba.Com
Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, bersama pengusaha kue jipang tradisional di Desa Bajiminasa/WartaBulukumba.Com

Mereka adalah Karang Taruna Nusa Indah, Dana Mitra Tani (DMT), serta Gerakan Petani Alami Bajiminasa (Gertani) dan beberapa tokoh dari Era Store—semuanya berkumpul untuk satu tujuan mulia: menjelajahi dan memaksimalkan potensi dari Desa Bajiminasa melalui pengembangan produk kue jipang.

Diskusi ini difasilitasi KSPS. Ketua KSPS Muhammad Nur memandu diskusi yang juga sebuah simposium kecil penuh dengan pemikiran mendalam dan strategis.

Para peserta berbagi ilmu mengenai Bisnis Model Canvas (BMC), suatu alat yang diharapkan bisa melukis gambaran komprehensif mengenai bagaimana kue jipang—sepotong sejarah yang lezat ini—bisa diolah tidak hanya sebagai panganan, tetapi sebagai peluang.

Model yang mereka bahas meliputi aspek pemasaran, distribusi, dan pengelolaan bisnis secara keseluruhan. Dengan kolaborasi antar berbagai entitas ini, diharapkan Bajiminasa tidak hanya akan mempertahankan, tetapi juga memperluas warisan kulinernya dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan bagi para pelaku usaha kue jipang dan secara lebih luas, bagi ekonomi lokal.

Baca Juga: Jejak manis petani gula aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba: Menyalakan tungku kesadaran ekologis dan koperasi

Ekonomi berbasis kearifan lokal dan potensi wisata

Potensi Desa Bajiminasa dalam pengembangan produk kue jipang diperkuat penjelasan Sri Puswandi, Ketua Dana Mitra Tani (DMT), yang dikenal berperan aktif dalam upaya revitalisasi ekonomi desa melalui inisiatif kuliner. 

"Kami melihat kue jipang bukan hanya sebagai produk, tapi sebagai cerita dan warisan yang mampu menghubungkan generasi serta meningkatkan ekonomi lokal," ungkap Wandi, sapaan akrabnya, pada Rabu, 24 April 2024.

Kue ini bukan sekadar makanan, menurut Wandi, melainkan simbol dari keberlanjutan budaya dan kearifan lokal yang dijaga kesinambungannya melalui setiap gigitan lembut yang menyenangkan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah