WartaBulukumba.Com - Pasar Swatani di pagi hari adalah simfoni kehidupan yang tak pernah berhenti. Pasar tradisional ini menjadi salah satu pusat geliat ekonomi masyarakat desa di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Cahaya hangat matahari pagi menyinari deretan atap pasar yang berwarna-warni, menciptakan bayangan yang bermain di lapak-lapak sederhana.
Suara tawar-menawar, tawa, dan derap langkah pembeli serta penjual mengisi udara dengan harmoni keseharian. Di antara keramaian itu, aroma gula aren yang manis dan khas bercampur dengan bau rempah dan ikan segar, menggoda indera penciuman.
Pedagang gula aren dengan penuh semangat menata gundukan gula aren yang berkilauan, seakan menyimpan cerita panjang dari ladang hingga pasar.
Dana Mitra Tani menautkan petani gula aren dengan pasar
Harlina dari Dana Mitra Tani, dalam pekan ini melakukan kunjungan ke para pedagang gula aren di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bulukumba.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk komunikasi awal dengan pedagang gula aren di pasar tradisional guna mengembangkan kerjasama pemasaran kedepan antara pedagang dan petani aren di DAS Balangtieng yang didampingi Dana Mitra Tani
Gula aren telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bulukumba selama berabad-abad. Pohon aren yang tumbuh subur di daerah ini bukan hanya sekedar sumber makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya.
Baca Juga: Sentra produksi kue jipang di utara Bulukumba: Manisnya tradisi dan pilar ekonomi masyarakat desa
Generasi demi generasi petani aren telah mewariskan teknik pembuatan gula aren yang unik dan natural.