WartaBulukumba.Com - Tank-tank yang hancur akan beralih menjadi rongsokan hingga monumen kehancuran. Di bawah langit yang remang, serdadu yang tewas menyisakan pusara atau bahkan tanpa makam sama sekali. Benarkah ekonomi Zionis sebentar lagi ambruk akibat biaya perang penjajah Israel trilyunan dolar AS namun diduga rugi besar sebab kalah terus di medan tempur melawan Hamas.
Di tengah kecaman dunia atas konflik berkepanjangan, penjajah Zionis 'Israel' tidak hanya berhadapan dengan tekanan militer perlawanan mujahidin Palestina, tetapi juga gelombang ekonomi yang merayap. Boikot di seluruh dunia niscaya akan berdampak besar.
Mencoba memahami kisah di balik angka-angka dan statistik, harga perang tentu saja bukan hanya tentang dolar dan sen, tetapi juga tentang harga kemanusiaan.
Tank Merkava Menjadi Bangkai
Mengapa triliunan dolar? Bagaimana boikot internasional merembet ke jaringan afiliasi ekonominya? Dan pertanyaan terbesar, apakah pilar ekonomi Zionis akan runtuh?
Sebanyak 90% komponen yang digunakan untuk membangun tank Merkava juga diproduksi di Israel dan disuplai oleh industri militer domestik. Setidaknya ada 16 perusahaan yang berkontribusi dalam pembuatan tank beserta fitur-fiturnya.
Dalam peperangan Zionis versus Hamas yang belakangan memanas, IDF menurunkan Merkava MK.3s dan MK.4s untuk melakukan serangan darat di jalur Gaza. Namun 15 unit tank dikuasai Hamas di hari pertama. Dengan rincian empat unit hancur, 10 direbut, dan satu unit rusak.
Hamas 'Memangsa' 160 Kendaraan Militer Zionis
Pernyataan terbaru juru bicara Hamas, Abu Ubaidah, Brigade Al Qassam telah meledakkan 160 tank dan kendaraan militer lainnya milik Zionis sejak 7 Oktober. Bahkan 125 di antaranya adalah tank-tank yang diledakkan dalam 48 jam terakhir. Pernyataan itu dirilis Hamas melalui video pada Sabtu, 11 November 2023.