WartaBulukumba - Hantaman 'artileri' terhadap 'kawasan saham dunia' membuat investor harus bertangkupan dengan kecemasan.
Terkini, pasar saham global rally di Eropa dan Amerika Utara pada hari Rabu setelah tiga hari berturut-turut menjual, dan harga minyak mundur dari puncak skala selama sepekan terakhir.
Situasi itu dipicu investor yang terus 'menatap' larangan impor minyak Rusia.
Baca Juga: Krisis pangan global diperparah ketika Indonesia memperketat pembatasan ekspor minyak sawit
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Kamis, 10 Maret 2022, Moskow melontarkan tudingan kepada Amerika Serikat pada hari Rabu bahwa seterunya itu menyatakan perang ekonomi terhadap Rusia.
Moskow juga menyatakan sedang mempertimbangkan tanggapan terhadap larangan AS atas impor minyak dan energi Rusia.
Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak kejatuhan Uni Soviet pada 1991 setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi terhadap perusahaan, bank, individu dan sistem bank sentral Rusia, menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Sanksi Barat telah memutuskan Rusia dari perdagangan global dan pasar keuangan.
Baca Juga: Lebih ramah lingkungan, perusahaan Malaysia meluncurkan pasar online pertama minyak sawit