WartaBulukumba - Bukalapak pertama kali beranjak dari persahabatan dengan UMKM.
Tahun 2010 adalah awal geliat, Bukalapak bertumbuh seiring waktu melayani pasar Indonesia.
Sebagai sebuah startup yang pesat berkembang dapat dilihat pula ketika IPO Bukalapak dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19, namun animo terhadap saham Bukalapak tetap tinggi.
Baca Juga: Valentino Rossi memutuskan pensiun di MotoGP, ini alasannya
Hal itu juga dikemukakan Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin.
“Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia serta kunci potensi ekonomi negara kita. Melalui IPO ini, kami di Bukalapak percaya bahwa kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkat selanjutnya,” kata Rachmat, dkutip dari Antara, 6 Agustus 2021.
Pertumbuhan dan model bisnis Bukalapak telah terbukti memberikan jutaan dampak bagi penggunanya dan semakin terus mengalami perkembangan menanjak naik.
Baca Juga: Mengulik body shaming dan cyberbullying, arti kata dan hukum
Mengutip kalbarterkini.pikiran-rakyat.com, saham Bukalapak (BUKA) saat ini melonjak naik 210 poin atau 24,71 persen, sehingga terkena batas Auto Rejection Atas (ARA) menjadi Rp1.060 per saham saat pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 6 Agustus 2021.