WartaBulukumba - Karya anak bangsa sendiri niscaya membanggakan karena merupakan asli buatan Indonesia.
Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja melontarkan penilaiannya terhadap rencana pemerintah Indonesia memproduksi laptop dan tablet buatan Indonesia sendiri.
Namun di sisi lain, Ardi mengkritisi ihwal nama laptop Merah Putih, padahal isinya terdiri dari perangkat impor. Sejatinya hanya produk luar dilabeli produk lokal.
Baca Juga: Mengadu kepada aparat melalui Instagram, rumah makan Loji Lawas 'diserbu' Polsek Laweyan
Produksi laptop Merah Putih digadang-gadang sebagai salah satu strategi nasional untuk mendorong kemajuan Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Masalahnya jangan labelisasi produk luar dibilang produk lokal, tidak mendidik. Masyarakat semakin hari kan semakin cerdas, mungkin sekarang belum paham namun suatu saat akan paham," ujar Ardi Sutedja kepada awak media, Jumat 23 Juli 2021.
Pakar siber ini mengurai bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam labelisasi produk lokal namun komponen di dalamnya menggunakan produk impor. Label nasional yang dilekatkan selalu gagal dan tak pernah berhasil.
Baca Juga: Syed Saddiq: Kasus ini bermotif politik
Ia mencontohkan kasus mobil nasional, Blue Energy, Padi Toy, ponsel nasional, dan sedereta lagi lainnya.