WartaBulukumba - Mayat-mayat korban pembantaian itu beberapa diantaranya dilaporkan terlihat mengalami luka hangus dan luka tembak.
Jasad mereka ditemukan pada Januari lalu di sepanjang rute penyelundupan migran di daerah terpencil di negara bagian Tamaulipas di kotamadya Camargo.
Bendera Guatemala menyelubungi peti-peti peti mati tersebut. Jasad mereka tiba di pagi hari di Guatemala City.
Baca Juga: Host Piers Morgan sebut Meghan Marklen 'Putri Pinokio'
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Sabtu 13 Maret 2021, penyidik mengatakan mereka mencurigai setidaknya selusin polisi negara bagian terlibat.
Meksiko pada hari Jumat kemarin memulangkan jenazah 16 warga Guatemala tersebut yang dibantai di salah satu negara bagian perbatasan utara.
Kasus ini menuai kekhawatiran baru tentang bahaya yang dihadapi oleh para migran yang menuju Amerika Serikat.
Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat, kini memasuki seri 'hukum'
"Saya ingin mengungkapkan penyesalan dan belasungkawa saya yang terdalam kepada keluarga 16 korban pembantaian Camargo," kata Presiden Guatemala Alejandro Giammattei di bandara.